Sudah Pernah Cicipi Sioke? Bisa Coba Buatan Gede Kisma

Singaraja, koranbuleleng.com | Di sebelah Selatan pintu masuk Taman Kota Singaraja terlihat Gede Kisma sedang menjalankan rutinitas hariannya. Dia seorang pedagang kuliner unik yakni sioke (Siobak chicken). Tangannya lihai memotong-motong daging ayam menjadi ukuran yang lebih kecil. Sesekali dirinya merapikan meja sehabis ditinggalkan oleh pelanggan yang telah selesai mencicipi sioke buatannya.

Tempatnya sangat dekat dengan pintu masuk parkir Taman Kota Singaraja, bisa dibilang bersebelahan. Walaupun tempatnya kurang strategis karena berada pas di jalan menurun, akan tetapi selalu ada pembeli yang datang silih berganti sekedar untuk mengisi perut yang keroncongan di sana. Kebanyakan pelangganan yang berbelanja didominasi oleh pegawai kantoran.

- Advertisement -

Tempatnya sederhana hanya tiga meja yang terdapat disana. Meja ditengah digunakan sebagai tempat untuk menaruh rak bahan pembuatan sioke. Sedangkan meja untuk pelanggan berada disamping kanan dan kiri meja tengah.  Rasanya enak, sama seperti siobak pada umumnya namun yang membedakan hanyalah daging yang digunakan. Jika ingin mencicipi rasa kuliner yang satu ini anda bisa datang ke lokasi pukul 11.00 Wita. Pasti tak kecewa.

“Saya mulai buka warung dari jam 11 siang sampai dagangannya habis baru tutup. Saya jualan siobak tapi dagingnya saya pakai daging ayam jadi namanya itu sioke atau siobak chicken” ujar Gede Kisma sewaktu ditemui di warungnya.

Sebelum membuka warung dirinya memastikan terlebih dahulu ketersediaan bahan-bahan yang diperlukannya untuk membuat sioke dengan pergi ke pasar pada pagi harinya. Mulai dari membeli daging ayam, ampela ayam, hati ayam, sampai dengan bahan untuk membuat saus siobak yang khas seperti bawang putih, cabai merah, tauco, jahe, cuka, dan tepung kanji/maizena.

Harganya relatif murah yaitu hanya Rp10.000 per porsinya. Apabila ingin ditambah nasi hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp3000 saja. Jadi totalnya dengan membayar Rp13.000 perut yang keroncongan sudah bisa teratasi.

- Advertisement -

“Isian dari sioke itu yang pertama tentunya pasti daging ayam, ampela, usus, kerupuk tepung, kerupuk rambak, hati ayam, serta acar timun. Seporsi saya jual 10 ribu untuk siobak saja, kalau isi nasi jadi 13 ribu” pungkasnya

Ia bercerita sebelum berjualan sioke dirinya bekerja di Bandara Ngurah Rai, hingga akhirnya pandemi melanda seluruh wilayah Indonesia yang mengakibatkan dirinya dirumahkan akibat penerbangan yang dihentikan. Terhitung sudah selama 10 bulan ia berjualan sioke ini di dekat taman kota. Sementara itu ia belajar membuat sioke hanya melalui youtube secara otodidak.(*)

Pewarta : Made Wijaya Kusuma
Editor.     : I Putu Nova A. Putra

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts