Tradisi Megoak-goakan Tumbuhkan Kerukunan Pemuda Desa Panji

Singaraja, koranbuleleng.com| Suasana sore nampak cuaca sangat bersahabat, saat Ngembak Geni,  setelah pada malam sebelumnya tepat di malam suci Nyepi tahun Caka 1944 semesta diguyur hujan lebat. 

Jumat, 4 Maret 2022 itu, di lapangan Desa Panji, Kecamatan Sukasada, sudah nampak digenangi air. Air mengalir dari sebuah kali sebelah lapangan setempat. Ditengah-tengah lapangan itu nampak puluhan pemuda yang berbaris dengan satu orang di depannya. Mereka pun tidak peduli badan mereka dipenuhi lumpur, justru semakin banyak lumpur semakin bagus bagi mereka.

- Advertisement -

Dengan teriakan goak, goak, goak, pemuda di barisan tersebut sibuk melindungi pemuda yang ada di barisan paling akhir, dari kejaran satu pemuda yang ada di depan. Para pemuda desa Panji sedang memainkan tradisi Megoak-goakan.

Megoak-goakan adalah tradisi turun-temurun yang ada di Desa Panji. Kegiatan megoak-goakan sebagai pementasan ulang dari kepahlawanan Ki Barak Panji Sakti saat melakukan ekspansi kekuasaan ke wilayah Blambangan, Jawa Timur. Kala itu, RajaPanji Sakti dibantu oleh pasukan elit, Goak Barak. Sampai saat ini, kekuataan pasukan Goak barak yang termahsyur itu menjadi legenda karena berhasil menaklukkan wilayah Blambangan. Kepahlawanan dan kekuatan Panji Sakti dengan pasukan goak hidup hingga kini di tengah masyarakat Desa Panji dan masyarakat Buleleng.

“Megoak-goakan ini adalah warisan leluhur Ki Barak Panji Sakti, dimana karunia beliau menyatukan masyarakat, saling berpegangan dengan masyarakat poinya seperti itu. ini juga menyambut tahun baru caka 1944, diharapkan pemuda-pemudi dapat bersatu, saling menggenggam satu sama lain,dan terus melakukan pembangunan,” ujar Perbekel Desa Panji Made Mangku Ariawan ditemui seusai mengikuti permainan megoak-goakan.

Mangku Ariawan menyebut, tradisi Megoak-goakan ini tidak hanya diikuti oleh kalangan pemuda saja. Namun, dalam permainan ini diikuti oleh semua kalangan umur, dari anak-anak hingga orang tua. Dari tradisi ini juga diharapkan bisa membangunkan kekompakan pemuda-pemudi tidak hanya di Desa Panji sendiri, maupun di desa-desa lain yang ada di Kabupaten Buleleng.

- Advertisement -

“Mungkin dengan cara ini lah dulu raja Ki Barak Panji Sakti menyatukan pasukannya atau masyarakatnya. Dalam bidang ekonomi maupun dalam bidang sosial. Astungkara dengan megoak goakan ini bisa menyatukan semangat saling pegang pemuda-pemudi di Desa Panji maupun Buleleng,”katanya. 

Mangku Ariawan menambahkan air merupakan simbol kesuburan dan Desa Panji sendiri merupakan salah satu desa yang memiliki sumber air di Buleleng tengah. Karena itulah, airmenjadi salah satu media dalam permainan itu. Beberapa pemuda yang akan melaksanakan tradisi Megoak-goakan, akan bersembahyang di Pura Pajenengan, Desa Panji.

“Sebelum melakukan permainan megoak-goakan ini, beberapa orang akan memohon izin di pura pajenengan terlebih dahulu. Ini lebih ke menumbuhkan minat masyarakat untuk membangun persatuan dan kesatuan,”ucapnya.

Sementara salah pemudi, Lia mengatakan, mengikuti tradisi Megoak-goakan ini untuk melestarikan tradisi leluhur. “Ya untuk melestarikan tradisi Bali. Sempet takut, takut luka,” ujarnya. |YS|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts