Singaraja, koranbuleleng.com | Berbagai kelompok masyarakat di Buleleng, membangun gerakan kesadaran bersama bernama TAPO (Tanah, Air dan Pohon). Gerakan ini merupakan kolabaorasi berbagai masyarakat untuk peduli terhadap Konservasi Alam yang ada di Buleleng. Tanaman yang ditanam jenis fikus dan aren yang memiliki kemampuan menahan air bawah tanah. Seluruh bibit tanaman ini merupakan tanaman yang endemik di Buleleng.
Gerakan tersebut telah dimulai sejak bulan Januari lalu, total sudah 1200 bibit pohon ficus dan aren berhasil ditanam. Bibit pohon ficus sebanyak 500 pohon dan bibit aren sebanyak 700 pohon. Sebaran penanamannya dilakukan di wilayah Kecamatan Sukasada, Kecamatan Banjar, Kecamatan Seririt dan Kecamatan Gerokgak. Seluruh bibit yang ditanam merupakan hasil sumbangan dari berbagai pihak diserahkan lewat Koperasi Pangan Bali Utara. Dalamaksi kolaborasi ini, Koperasi Pangan Bali Utara bertugas untuk menyiapkan bibit dari para pembuat bibit yang ada di Buleleng, menerima donasi dan menyalurkan kepada kelompok masyarakat.
“Kami Koperasi Pangan Bali Utara, mempunyai program tree adoption program yang berfokus pada Konservasi alam. Program inilah yang kita kolaborasikan dengan kelompok masyarakat dengan nama gerakan TAPO (tanah air dan pohon).” ungkap Tobing Crysnanjaya Ketua Koperasi Pangan Bali Utara.
Sebagai kolaborator, Koperasi Pangan Bali Utara cukup selektif dengan komunitas. Komunitas yang diajak berkolaborasi, mereka yang siap untuk berkomitmen untuk merawat bibit yang ditanam.
“Kelompok atau komunitas masyarakat yang kita ajak kolaborasi ini, mempunyai kewajiban untuk melaporkan perkembangan bibit pohon yang ditanam, minimal enam bulan sekali. Hal ini dilakukan atara gerakan TAPO ini tidak sekedar sebagai gerakan seremonial tanam pohon. Kita akan tetap evaluasi nantinya” Tegas Tobing.
Penamanan pohon sudah dilakukan di Desa Ambengan, 250 aren dan 100 ficus. Desa Sambangan, 80 aren dan 200 ficus. Desa Pedawa 100 aren dan 50 ficus. Desa Lokapaksa 200 aren dan Desa Pejarakan 100 Ficus.
Desa Pejarakan, merupakan Desa yang paling baru untuk melakukan penanaman pohon ficus. Penanaman dilakukan pada hari Minggu, 6 Maret 2022. Seluruh bibit ficus ditanam di hutan produksi Desa pejarakan yang merupakan wilayah LPHD. Dalan tanam pohoh kali ini melibatkan beberapa unsur komunitas. Mulai dari komunitas Pokdarwis Desa Pejarakan, Satgas Lingkungan Desa Pejarakan, LPHD, kayoman Pedawa, Bank Sampah Galang Panji, Koperasi Pangan Bali Utara, STAHN MPU KUTURAN dan Perumda Tirta Hita.
“Kegiatan ini tidak hanya sekedar penanaman, tetapi harus punya komitmen untuk merawat dan memastikan kalau pohon yg kita tanam hari ini bisa terus berkembang. Kami dari Pokdarwis dan pribadi, mengucapkan terima kasih banyak, atas kedatangannya dan partisipasinya, semoga selamat sampai dirumah masing masing.” ucap Ketut Sarka pengurus Pokdarwis Desa Pejarakan.|YS|