Singaraja, koranbuleleng.com│Pemandangan menarik saat acara pelantikan dan penyerahan surat keputusan (SK) bagi guru sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Gedung Kesenian Gde Manik Selasa, 31 Mei 2022. Dikesempatan itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menyanyikan sebuah lagu berjudul “Hati-Hati di Jalan” milik penyanyi Tulus. Lagu ini memang sedang hits karena video klip yang unik.
Lantunan lagu yang dibawa Agus Suradnyana membuat guru PPPK ikut larut untuk bernyanyi. Mereka terlihat gembira. Bupati yang akan mengakhiri masa jabatan di bulan Agustus 2022 ini memang gemar bernyanyi.
Sejak awal, Agus Suradnyana juga sudah nampak sumringah hingga menyanyikan lagu tersebut. Orang nomor satu di jajaran Pemkab Buleleng ini juga terus mengajak para guru yang menerima SK untuk bernyanyi bersama.
“Saya rasa nyanyian tadi membawa kita dalam satu frekuensi yang sama. Karena semua nyanyi, saya menyanyi kalian menyanyi, frekuensi sama. Frekuensinya, frekuensi kegembiraan,” ucap Agus Suradnyana dibarengi tepuk tangan seluruh orang yang memenuhi Gedung tersebut.
Dalam kesempatan itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana melantik dan menyerahkan SK kepada 544 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap II untuk profesi guru. Kini, Buleleng telah memiliki Guru dengan status PPPK sebanyak 1489 orang.
Dengan berstatus sebagai PPPK, Bupati Agus Suradnyana berharap agar kesejahteraan guru di Kabupaten Buleleng meningkat. Namun hal itu harus diimbangi dengan peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Buleleng, untuk mensukseskan wacana meraih bonus demografi.
“Ini merupakan salah satu implementasinya. Pemerintah Kabupaten Buleleng tegas, bahwa PPPK harus diterima dan diadakan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pengadaan ASN Kabupaten Buleleng yang juga Sekda Buleleng Gede Suyasa menjelaskan, dari 544 Guru yang dilantik dan menerima SK, 398 orang merupakan Guru SD, sementara 146 orang merupakan Guru SMP. Menurutnya, mereka yang dinyatakan lulus sebagai PPPK merupakan kader guru yang terbaik, untuk mengisi kebutuhan guru di Kabupaten Buleleng dan berkontribusi menurunkan persoalan pendidikan.
“Kebutuhan guru saat ini tidak hanya mampu mentransfer pengetahuan kepada anak didiknya, namun mampu melakukan inovasi pengembangan teknologi pendidikan,” jelas Suyasa. |ET|