Singaraja, koranbuleleng.com| Persatuan Indonesia Woodball Asssociation (IWbA) Kabupaten Buleleng, menggelar kejuaraan Woodball Piala KONI Buleleng V tahun 2022, 1-3 Juli 2022. Kejuaraan diikuti oleh 128 atlet Woodball dari seluruh Bali termasuk mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi.
Ketua Umum Pengkap IWbA Kabupaten Buleleng, I Nengah Sudiarta mengatakan dari 128 atlet tersebut sebanyak 68 altet putra dan 60 atlet putri. Kejuaraan ini digelar untuk ajang pemanasan para atlet, sebelum mengikuti kejuaraan Porprov XV. Selain itu, kejuaraan ini juga digunakan melakukan seleksi atlet.
“Ini kaitkan dengan uji coba. Untuk melihat kekutan daerah lain. Agar kita bisa melihat kekurangan dan kelebihan kita,” ujarnya.
Sudiarta menyebut agenda ini mempertandingkan sebanyak 14 nomor pertandingan. “Kalau di KONI Smal Is Goldnya itu ngirim sedikit tapi dapat emas, namun dari kita yang paling kecil itu emas. Nomor yang kita pertandingan yang ada di Porprov,” katanya.
Selain itu, sejauh ini pihaknya juga telah melakukan segala persiapan untuk menghadapi pagelaran Poprov. IWbA Kabupaten Buleleng, juga telah rutin melakukan latihan. Untuk mengejar target enam emas.
“Di Porprov sebelumnya kita dapat empat emas. Lawan kita yang terberat adalah Karangasem. Namun atletnya sekarang sudah pindah ke subang. Jadi saingan kita hilang kita kembalikan ke target enam emas,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Koni Buleleng Ketut Wiratmaja mengatakan, kejuaraan Woodball Piala KONI V tahun 2022 ini, merupakan kejuaraan pertama yang digelar di masa pandemi Covid19. Sehingga diharapkan, ajang ini bisa menjadi ajang evaluasi sebelum mereka dikirim untuk mewakili kontingen Buleleng dalam Porprov mendatang.
“Lomba ini harus dimanfaatkan untuk ajang evaluasi. Sebelum mereka ditetapkan sebagai tim definitif yang mewakili buleleng dalam cabor IWba,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum IWba Provinsi Bali Nuryanto menjelaskan, saat ini atlet Woodball sangat disegani di kancah Nasional. Atlet Bali dalam beberapa kesempatan mampu merengkuh juara di kancah Internasional.
Dengan prestasi itu, olahraga yang mengadopsi permainan golf ini, banyak dijadikan ekstra kulikuler di berbagai sekolah. Selain bisa dimainkan di berbagai tempat, permainan ini juga tidak perlu biaya mahal untuk dimainkan.
“Ini olah raga yang di manapun bisa. Fleksibel kitab isa buat jaraknya jauh. Tergantung lapangannya. Cocok untuk semua umur sederhana dan tidak mahal,” kata dia.|YS|