Singaraja, koranbuleleng.com │Sejumlah Guru SMP bidang studi Seni Rupa diberikan pelatihan oleh salah satu Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia (FSRD ISI) Denpasar, Wayan Sujana.
Pelatihan yang diberikan terbilang baru dan unik untuk kalangan guru Seni Rupa SMP. Salah satu pelatihan tersebut yakni Drawing on Novels atau menggambar di dalam sebuah novel dengan menggunakan arang. Pelatihan ini berlangsung di kantor Kantor UPP Kecamatan Buleleng.
Para guru pun tampak antusias mendengarkan pengarahan dari Wayan Sujana. Diharapkan dengan pelatihan yang diberikan dapat menginspirasi guru dalam pengembangan proses pembelajaran di kelas untuk para siswa.
Pria yang akrab disapa Suklu ini mengatakan, sengaja datang ke Buleleng untuk menambah wawasan guru kesenian. Antusias guru di Buleleng diakuinya sangat luar biasa untuk belajar. Dengan Metode yang diberikan, diharapkan Guru dapat mengembangkan teknik tersebut secara lebih luas. Sehingga pola pembelajaran di kelas menjadi lebih interaktif.
“Ini sebagai upaya menambah bahan ajar, terutama guru-guru SMP. Namun tetap mengacu pada local genius di Buleleng,” katanya.
Novel sengaja dipilih karena bentuknya yang kecil dan jenis huruf yang menarik secara visual. Dengan goresan-goresan yang diberikan akan membuat karya menjadi lebih menarik.
“Metode itu juga dapat digunakan sebagai metode penyembuhan diri atau art therapy,” imbuhnya
Bagaimana dengan eksistensi novel konvensional seiring adanya E-Novel atau novel online? Sukla mengatakan hal ini tidak akan berpengaruh banyak, namun hal ini tergantung pada inovasi-inovasi seniman atau penulis novel untuk tetap berkarya sesuai dengan kemajuan teknologi.
“Dengan kemajuan teknologi ini kita juga pasti menemukan hal-hal baru. Nantinya ini bisa dipakai objek untuk berkesenian” tutupnya.
Disisi lain, salah seorang guru SMPN 3 Banjar, Made Darmiati mengaku jika workshop yang diberikan dapat menumbuhkan kreasi yang lebih luas di kalangan guru SMP, khususnya Seni Rupa.
Selain itu, lewat goresan-goresan pada novel dapat membentuk jati diri dan berkreasi menurut isi hati.
“Kedepan saya akan coba duplikasi dan kembangkan untuk proses pembelajaran di kelas,” kata Darmiati. │ET│