Desa Tembok Deklarasikan Rumah Moderasi

Singaraja, koranbuleleng.com| Desa Tembok, Kecamatan Tejakula bekerjasama dengan STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja mendeklarasikan Deklarasi Rumah Moderasi Beragama yang berlangsung di Aula kantor Perbekel Tembok Senin, 5 September 2022.

Kegiatan deklarasi Rumah Moderasi Beragama itu serangkaian dengan kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan oleh Prodi Ilmu Komunikasi, STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Deklarasi ditandai dengan penandatanganan yang dilakukan Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja Dr. I Gede Suwindia, S.Ag, M.A, Perbekel Tembok Dewa Komang Yudi Astara, Ketua Takmir Masjid Al Ihsan Yehbau Lahmudin, dan beberapa tokoh masyarakat lainnya.

- Advertisement -

Acara juga diwarnai dengan dialog tentang pentingnya moderasi beragama dalam meningkatkan kerukunan dan persatuan bangsa.

Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Gede Suwindia yang memaparkan tema “Merawat Toleransi dan Bijak dalam Menanggapi Informasi Hoax” menjelaskan STAHN Mpu Kuturan memang ditunjuk sebagai rumah yang merawat moderasi beragama sebagai perpanjang tanganan dari Kementrian Agama.

Suwindia menjelaskan, di tengah kencangnya arus teknologi yang sulit dibendung. Isu agama menjadi isu yang sensitif dan kerap menimbulkan konflik horizontal antar penganut agama apabila hoax tidak diantisipasi. Padahal, Indonesia adalah negara yang berdiri dengan berbagai bentuk keyakinan agama.

 “Sekarang musuh kita tidak hanya di hati, tetapi juga di jempol, kalau tidak hati-hati dalam menggunakan jempol dalam bermedsos, bisa menjadi petaka. Maka dari itu saring sebelum sharing sehingga tidak menimbulkan persoalan kedepannya,” paparnya.

- Advertisement -

Suwindia menekankan, agar masyarakat tetap memilah-milah dalam bermedsos. Karena banyak yang berusaha melakukan adu domba dengan berbagai cara. Terlebih, dalam dunia politik, isu Agama adalah isu yang paling seksi di tahun politik.

Suwindia pun meminta agar masyarakat mewaspadai tahun politik 2024 yang kerap mengadu domba dengan isu agama. “Jangan sampai gara-gara politik, kita yang sudah rukun, guyub, malah benturan gara-gara afiliasi politik. Gunakan media sosial dengan bijak, bangun budaya literasi digital dengan baik. Untuk itu, ayo membangun moderasi, menjaga toleransi, membangun kearifan lokal yang kita miliki dalam menjaga spirit kerukunan beragama di Tembok,” pesannya.

Sementara itu, Perbekel Tembok, Dewa Komang Yudi Astara yang memaparkan Relasi Jejak dan Hubungan Hindu Islam di Tembok menyebutkan bahwa kerukunan dalam beragama jauh sudah dilaksanakan di tembok, sebelum ada istilah moderasi beragama yang dikenal saat ini.

Menurutnya, dalam kehidupan beragama, antara Hindu dan Islam di Tembok spirit kolaborasinya sudah berjalan sejak dari dulu. Selama ini, penduduk Muslim di Tembok kebanyakan bermukim di Dusun Yeh Bau sejak ratusan tahun.

“Seingat saya dulu sejak saya kecil, hubungan Hindu-Islam di Tembok itu sangat kompak. Dan kerukunan sudah dirawat sejak dahulu oleh para leluhur kami. Ini sudah menyatu sekali. Sehingga saat Galungan, semeton muslim banyak membantu, begitu sebaliknya saat Idul Fitri semeton Hindu membantu,” ceritanya

Begitu juga saat Idul Adha, semeton Hindu kerap diundang oleh semeton Muslim. Dalam acara itu, masyarakat membaur dan megibung bersama. Nilai-nilai ini sudah berjalan secara turun-temurun.

Di sisi lain, Lahmudin selaku tokoh Muslim Tembok dalam pemaparannya bertema “Meneguhkan Semangat Toleransi antar Umat Beragama” menjelaskan di Yeh Bau sudah ada satu  masjid dan dua mushola dan ada sekitar 150 KK.

Lahmudin menceritakan jauh sebelum istilah moderasi dikenal, Desa Tembok sudah menerapkan kerukunan antar umat beragama. Menurutnya, toleransi ada karena perbedaan. Meski berbeda dari sisi konsep ketuhanan, namun bukan berarti menjadi orang yang intoleran.

“Kami di Islam mengenal Perintah dan Larangan. Perintahnya kami bertetangga 10 rumah ke samping kanan kiri, kalau ada yang lapar, maka sudah wajib untuk memperhatikan. Seperti itu konsep dalam islam. Tentu ini adalah bentuk toleransi. Dengan siapapun, wajib untuk menjaga kerukunan,” singkatnya.|Rls|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts