Singaraja, koranbuleleng.com | Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menyalurkan 6000 bibit cabai kepada tim Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Buleleng.
PKK akan menyebarkan ke desa pakraman, UMKM, dan ibu rumah tangga yang dinaungi oleh PKK di masing-masing kecamatan.
Pejabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana mengatakan, bantuan bibit cabai sebagai upaya dalam menekan laju inflasi melalui penanaman cabai di pekarangan rumah. Sebelumnya, Buleleng juga sudah menganggarkan bibit cabai dalam program tanam bibit cabai 10 hektar.
Selain itu, pemerintah juga memperluas lokasi pasar murah dengan harapan mampu mengurangi kenaikan harga pangan di pasaran.
“Kita akan atur manajemen produksinya sehingga harga di pasaran bisa kita tekan,” tegas Lihadnyana, Selasa 11 Oktober 2022.
Dia berharap, melalui upaya-upaya yang sudah dilakukan ada penurunan inflasi saat menyambut hari raya Natal dan tahun baru jelang bulan Desember. Serta pasokan dan komoditas pangan terjamin ketersediaannya di pasar.
Sementara itu, Deputi Kepala Bank Perwakilan Provinsi Bali, Gusti Agung Diah Utari mengatakan, program ini adalah dalam rangka mensukseskan salah satu pilar penanganan inflasi daerah demi menjaga ketersediaan pasokan pangan melalui Gerakan Tanam Hortikultura di pekarangan rumah.
Dalam program ini, BI Provinsi Bali menyiapkan 77 ribu bibit cabai untuk 9 Kabupaten dan Kota di Bali yang dimana kegiatan ini juga dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia.
“ini untuk mengantisipasi kenaikan harga cabai melalui penanaman bibit di masing-masing pekarangan,” ujarnya.
Angka inflasi di Buleleng saat ini turun di angka 0,54 persen. Salah satunya penyebabnya melalui subsidi BBM. Selain itu, upaya seperti operasi pasar dengan membeli hasil panen petani langsung bisa dijadikan contoh dalam mengendalikan inflasi.
“Ini bisa dijadikan contoh ke depan untuk daerah lain. Saya harapkan dengan kerjasama seluruh pihak. Sehingga inflasi bisa kita tekan,” pungkasnya. │ET│
