Sekolah NBAS, Bantu Kembangkan Bakat dari Warga Yang Alami Disleksia 

Singaraja, koranbuleleng.com| Sekolah kejuruan untuk membantu anak atau warga yang alami Disleksia dibuka di Buleleng. Dalam pembelajarannya, para siswa akan difokuskan dalam satu minat bakat hingga bisa bersaing di lokasi kerja. 

Pendiri Bali Dyslexia Foundation Andrea Carrol mengatakan, pembangunan North Bali School of The Arts (NBAS) ini, berawal saat pandemi Covid-19 yang menurunkan perekonomian Bali karena dunia pariwisata mati suri. Hal itu, juga berdampak pada para pekerja yang harus dirumahkan. 

- Advertisement -

Dari situ, sekolah ini didirikan untuk memberikan keahlian berbeda selain pariwisata. Selain itu, sekolah ini juga akan menampung warga yang alami disleksia. Dimana mereka, akan dibimbing untuk bisa mengembangkan potensi yang dimiliki. Disleksia merupakan gangguan pada proses belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca, menulis dan mengeja.

“Sekolah ini di disain, untuk murid yang kesusahan dalam belajar di kelas. Kita tampung disini. Kita juga akan berikan beasiswa, sehingga tidak banyak lagi ada siswa yang putus sekolah,” ujar Carrol, Minggu, 19 Maret 2023.

Kata Carrol, sekolah ini akan mulai penerimaan siswa baru pada Juli mendatang. Dimana 60 persen dari total siswa yang ada akan diberikan beasiswa. Dalam proses pembelajarannya, ada 8 jenis kurikulum. Diantaranya, Bahasa Inggris, iklim, digital marketing, fashion desainer, programing, pentas seni, virtual reality, dan digital arts. 

Dalam tiga tahunnya, para siswa akan diwajibkan untuk belajar bahasa Inggris dan Iklim,ditambah dua program lainnya. Untuk tahun kedua, para siswa akan diwajibkan untuk memilih satu program. Sementara di tahun ketiga, para siswa akan dikirim ke perusahaan untuk magang.

- Advertisement -

“Untuk pengajar, kita disini akan mencari tenaga ahli dari Bali. Selain itu, kita akan datangkan guru-guru dari luar negeri,” kata dia.

Carrol menambahkan, untuk membantu mengajar kepada disleksia. Pihaknya juga telah menggelar pelatihan kepada 2.000 lebih guru di Buleleng. “Sehingga dengan pelatihan itu, para disleksia itu tidak dikesampingkan dalam pembelajaran di kelas,” tutupnya. |YS|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts