RSUD Buleleng Rawat Dua Pasien Positif Meningitis Babi

Singaraja, koranbuleleng.com | Dua Pasien positef penyakit meningitis babi atau meningitis streptococcus suis (MSS) menjalani perawatan insentif di RSUD Buleleng sejak seminggu terakhir. Kedua pasien tersebut berasal dari Kecamatan Sawan dan Kecamatan Buleleng. 

Dokter Spesialis Neurologi RSUD Buleleng, Luh Putu Lina Kamelia mengatakan, Selain dua pasien yang dinyatakan positif MMS, ada enam pasien lainnya juga sedang di rawat lantaran mengalami gejala mengarah pada MMS.

- Advertisement -

“Ke enam pasien ini masih menunggu hasil mikrobiologi untuk memastikan apakah mereka positif terjangkit meningitis babi” ungkapnya, Senin 29 Mei 2023.

Sebelumnya, kedelapan pasien ini rata-rata memiliki riwayat sempat mengkonsumsi lawar getih (darah babi mentah) dan kuah komoh (kuah daging babi mentah) saat hari raya Pagerwesi. 

Kedelapan pasien itu dengan keluhan demam, nyeri kepala dan kaku pada leher. Bahkan satu pasien diantaranya mengalami penurunan kesadaran sehingga harus dirawat intensif di ruang ICU. Sebagian besar rentangan usia 38 hingga 62 tahun. 

“Namun Delapan pasien ini tidak memiliki hubungan keluarga. Namun rata-rata riwayatnya habis makan lawar getih dan komoh,” imbuhnya.

- Advertisement -

Untuk saat ini pasien yang terserang MSS telah diberi penanganan berupa pemberian antibiotik untuk membunuh bakteri, serta mengobati gejala lain yang dialami oleh pasien seperti obat agar tidak gelisah dan anti kejang apabila pasien mengamuk karena penurunan kesadaran.

” Ada satu yang belum sadar sehingga harus dirawat di ICU. Sementara sisanya sudah mulai ada peningkatan kesadaran dan dirawat di ruang Sandat,” katanya. 

Pemulihan untuk pasien yang terserang MSS membutuhkan waktu kurang lebih 14 hari. Setelah pulih, pasien biasanya akan terkena gejala sisa berupa tuli yang tidak dapat disembuhkan oleh obat-obatan bahkan dengan alat bantu pendengaran.

“Bukan penyakit baru (MS). Di Buleleng pada 2019 hingga 2021 lalu pernah merawat pasien MSS. Sejauh ini belum ada kasus kematian. Namun bagi pasien yang rentan dengan antibiotik dan usia renta, maka mortalitas atau tingkat kematiannya cukup tinggi”pungkasnya.

Untuk diketahui, penyakit MSS ini bisa disebabkan oleh bakteri yang ada di hewan ternak khususnya babi. Bakteri tersebut biasanya bersarang pada kotoran, badan dan darah babi. Apabila daging maupun darah babi tidak dimasak dengan benar, maka bakteri tersebut dapat masuk ketubuh manusia dan menyebabkan radang selaput otak dan radang otak. |ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts