Cuaca Buruk Hambat Aktivitas Nelayan

Singaraja, koranbuleleng.com| Para nelayan di Kabupaten Buleleng terpaksa menurunkan aktivitas melaut mereka akibat kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Angin kencang dan gelombang tinggi yang terus melanda pesisir Buleleng. Dampak dari situasi ini berimbas pada pendapatan mereka yang mengalami penurunan drastis.

Sejumlah nelayan di daerah ini, seperti Kiki Wahyudi, seorang nelayan yang berasal dari Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, mengakui bahwa ia telah membatasi aktivitas melautnya karena cuaca yang buruk. Kondisi ini telah berlangsung sejak bulan Juni dan semakin berdampak pada penghasilannya.

- Advertisement -

Wahyudi mengungkapkan bahwa biasanya ia dapat menghasilkan pendapatan sebesar Rp 300 ribu dalam satu hari melaut. Namun, saat ini pendapatannya telah menurun drastis karena tidak dapat melaut akibat cuaca yang tidak bersahabat. Ia terpaksa menghabiskan waktu di darat untuk memperbaiki kapal dan melakukan pekerjaan lain yang terkait dengan penangkapan ikan.

“Sekarang saya lebih sering di darat. Biasanya tiap hari melaut, sekarang kadang-kadang saja lihat kondisi cuaca,” ujarnya, Kamis, 6 Juli 2023.

Menurut Wahyudi, biasanya kondisi cuaca ekstrem ini akan berlangsung hingga bulan Agustus mendatang, seperti yang disampaikan oleh Wahyudi berdasarkan pengalamannya. Hanya sejumlah kecil nelayan yang memiliki kapal besar yang dapat melaut di tengah kondisi cuaca yang tidak stabil ini. Meskipun demikian, kebanyakan nelayan menghindari risiko melaut pada saat ini dan berharap cuaca segera membaik.

“Terutama nelayan yang memiliki kapal dengan ukuran besar. Tapi tidak banyak. Kami berharapnya cuaca ekstrem tahun ini tidak berlangsung lama,” katanya.

- Advertisement -

Dampak dari cuaca buruk ini juga dirasakan oleh nelayan lainnya, seperti Andik Prasetya, yang beroperasi di Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Prasetya mengakui bahwa meskipun ia masih berani melaut, namun ia harus membatasi waktu dan durasi melautnya agar dapat mengantisipasi cuaca buruk.

“Sekarang paling melaut hanya sebentar. Berangkat habis subuh, siangan sedikit sudah balik. Biasanya bisa bawa tangkapan ikan sampai sekitar 10 kilogram, sekarang sedapatnya saja,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho menyampaikan peringatan dini tinggi gelombang laut di perairan Bali. “Masyarakat umum, nelayan, dan pelaku wisata bahari mewaspadai potensi peningkatan kecepatan angin serta tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di perairan utara dan selatan Bali,” ucapnya.(*)

Pewarta: Kadek Yoga Sariada

Editor : I Putu Nova Anita Putra

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts