Kolaborasi Kayoman Pedawa Bersama Badan Usaha Gagas Program Asuh Kayuan

Singaraja, koranbuleleng.com| Kelompok masyarakat Kayoman Pedawa, di Desa Pedawa terus konsisten menjaga kelestarian lingkungan dan sumber mata air  di desa setempat.Ragam aksi telah dilakukan, termasuk kali ini menggagas program asuh kayuan. Inisiasi dari program ini melibatkan pihak lain, yakni CV. Tata Wana Tirta.

Pelestarian itu dilakukan untuk menjaga sumber mata air yang menghidupi masyarakat desa setempat. Hingga saat ini mereka telah melakukan perawatan terhadap 5 titik mata air di desa setempat.

- Advertisement -

Pendiri CV. Tata Wana Tirta, Ade Irma Amelia mengatakan, program pelestarian mata air di Desa Pedawa tersebut, mulai dilakukan sejak November lalu. Dimana program pelestarian sumber mata air tersebut, dibentuk bersama kelompok masyarakat desa setempat.

Hingga saat ini dari kolaborasi yang dilakukan, telah berhasil melakukan lima titik pelestarian sumber mata air. Lima titik itu, yakni mata air Kayuan Mancus, Sabih, Penyungan, Selundingan, dan mata air Mumbul.

Ade Irma menyebut, dalam program pelestarian mata air tersebut kelompok dan CV. Tata Wana Tirta juga bekerjasama dengan masyarakat setempat. Lahan milik masyarakat yang digunakan projek pelestarian juga akan diberikan pengakuan dan penghargaan. Mereka juga akan diberikan insentif tergantung dengan nominal yang telah disepakati.

Untuk besaran insentif kepada pemilik lahan nominalnya dapat beragam dan ditentukan secara internal oleh Kelompok Kayoman dan pemilik lahan. “Insentif ini diberikan setahun sekali kepada pemilik lahan, selama masa kesepakatan berlangsung,” terang Ade Irma, Kamis 28 Desember 2023.

- Advertisement -

Program Asuh Kayuan itu, dilangsungkan selama lima tahun atau hingga 2028 mendatang. Nantinya jika masyarakat pemilik lahan tetap memberikan lahannya untuk digunakan pelestarian, program tersebut pun akan terus berjalan. Bahkan mereka akan tetap diberikan insentif untuk program tersebut.

“Jika kepemilikan lahan sudah berganti, sepanjang pemilik lahan tetap berkomitmen untuk menjaga sumber mata air dan infrastruktur ekologis sekitarnya, akan tetap menerima insentif yang disalurkan oleh Kelompok Kayoman,” kata Ade Irma.

Ade Irma menambahkan, program Asuh Kayuan ini juga untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman akan pentingnya pelestarian sumber mata air kepada masyarakat setempat. Dia berharap dengan program yang dijalankan di desa sempat bisa menjadi contoh terhadap desa-desa lainnya. Sehingga sumber mata air tetap terjaga.

“Program ini sebagai pemantik bagi masyarakat sekitar desa Pedawa maupun masyarakat luas, bahwa tanpa menjaga sumber air, tidak akan ada ritual yang dapat dijalankan, apalagi kegiatan bisnis lainnya. Dari program Asuh Kayuan ini, kami berharap prospek ke depannya insentif tidak lagi dibutuhkan karena telah tercipta kesadaran kolektif terhadap hal hal signifikan, terutama tentang sumber air,” ucapnya.

CV. Tata Wana Tirta adalah perusahaan skincare yang mengusung brand Be Essential. Pendiri Be Essential, Ade Irma Amelia, sejak tahun 2011 sangat konsen terhadap isu krisis air di Bali.

Awal pertemuan pendiri Be Essential dengan Kelompok Kayoman adalah ketika perhelatan Jambore Masyarakat Adat International berlangsung pada pertengahan tahun 2023. 

Berawal dari pertemuan itu kemudian berkembang berbagai macam diskusi seputar air dan ritual pelestarian air di masyarakat adat Pedawa, serta berbagai kendala yang dihadapi kelompok Kayoman dalam menjalankan misi pelestarian sumber mata air. Diskusi tersebut kemudian melahirkan satu gagasan bersama, yaitu Asuh Kayuan.

Hal ini merupakan terobosan baru yang dilakukan Kelompok Kayoman dan masyarakat pemilik lahan, melibatkan pihak ketiga.

Sementara, Ketua Kayoman Pedawa Yuli Supriyadnyana mengatakan, program ini berdampak positif dengan melibatkan masyarakat secara langsung dalam proses konservasinya. Dalam upaya konservasi yang dilakukan dengan sistem Perawatan, Pemeliharaan, dan Penghijauan (3P) di sekitar sumber mata air.

“Ini akan memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa pentingnya menjaga hulu dari Kayuan tersebut. Dengan tetap memelihara kayu atau tumbuhan yang mampu menyerap dan menyimpan debit air untuk kelangsungan dari sumber air tersebut, tentu dampaknya akan terus bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas,” kata dia. (*)

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts