Dari Jualan Kerupuk Keliling Hingga Berkantor di Renon, Ini Perjalanan Politik Kadek Setiawan

Singaraja, koranbuleleng.com – I Kadek Setiawan, politisi asal Desa Penglatan, Buleleng, Bali, merupakan sosok yang dikenal karena perjalanan hidupnya yang inspiratif dan penuh perjuangan. Lahir pada 25 Agustus 1969, ia tumbuh dalam keluarga sederhana. Ayahnya adalah buruh tani dan peternak sapi, sementara ibunya menjual blayag di pasar tradisional.

Dia menjalani karir politiknya dari bawah secara otodidak, dan awalnya dia didorong untuk mencalonkan diri menjadi anggota legislatif oleh saudara sepupunya, Ketut Erawan, yang sudah lebih dulu sukses menjadi politisi di tanah transmigran, di Provinsi Lampung.

- Advertisement -

Begini, Setiawan pernah menjadi Ketua Ranting PDI Perjuangan sejak tahun 1998 silam. Kala itu, gerak politiknya masih terbatas di desanya, mengkoordinir kadek-kader moncong putih di kampung halamannya. Namun, pergerakannya sebagai kader PDI Perjuangan terkesan berani dan selalu mengambil jalan diluar nalar banyak politisi seniornya.

Dia pernah mengalami suasana politik yang panas di era 1999, kala itu perseteruan antar politisi antar partai terus memanas. Di tengah-tengah, gerak politiknya, Setiawan juga sedang sibuk-sibuknya mengurus usaha kecil-kecilan. Kalaitu, dia menjual kerupuk keliling Bali. “Aku dulu masih asik-asiknya berjualan keliling Bali, jual kerupuk sambil menjadi ketua ranting, tidak mau nyaleg padahal sudah diminta untuk mengisi daftar caleg,” terang dia menceritakan nostalgianya.

Suatu saat, dia diminta melakukan gugatan ke Jakarta, karena diinternal partainya terjadi kisruh.  Dia ke Jakarta dengan menaiki bus malam bersama sejumlah koleganya. Sayangnya, sampai di Jakarta, dia habis perbekalan uang, sempat luntang-lantung di jalanan. Akhirnya, dia memberanikan diri menelepon kakak sepupunya, Ketut Erawan.

“Eh, ternyata dia ada di Jakarta, menginap di sebuah hotel karena sedang ada urusan politik juga.” Kata dia.

- Advertisement -

Disitulah, dia dikenalkan dengan sejumlah elit PDI Perjuangan di Jakarta. Usai di Jakarta, Kadek Setiawan diajak ke Lampung. Disitu dia digembleng dan banyak mendapat nasehat politik. Dia diminta untuk memilih antara membesarkan usaha kerupuknya atau menjadi politisi sejati.

Baca juga : Kabel Listrik dan Telekomunikasi Sembraut, Legislator asal Buleleng Kadek Setiawan Turun Tangan

Ketut Erawan pun memberikan modal berupa uang kala itu, sebelum dia bertolak kembali ke Buleleng. Modal tersebut bisa digunakan untuk membesarkan usaha kerupuk atau untuk mencalonkan diri menjadi anggota legislatif di Buleleng.

Setiawan terngiang dengan nasehat dari kakaknya tersebut, bahwa seorang manusia harus mempunyai ambisi. Dia dinilai mempunyai potensi jika mengambil jalan politik. “Dia bilang padaku, Amon cai berpolitik harus fokus, cai harus ngelah ambisi, amon cai bisnis, koje cai gradag grudug ngawag. Ne modal abe mulih, untuk politik atau bisnis,” tutur Setiawan.  

Akhirnya, Setiawan pulang ke kampung halaman dan mengambil jalan pedang untuk berpolitik. Pada tahun 2004, dia bertarung dalam Pemilu. Kala itu, dari PDI Perjuangan ada 11 calon, dia mendapat nomor urut 4. Dia malah mendapat suara terbanyak 5.642 suara, tapi dia lolos ke DPRD Buleleng. Pada tahun 2005, dia berhasil merebut ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Buleleng.

Walaupun telah menjadi ketua PAC, persaingan politik dalam partai politik yang sudah besar sangat dirasakan berat persaingannya oleh Setiawan. Pada pemilu tahun 2009, Setiawan sukses merebut suara 5.400, dapat suara terbanyak di daerah pemilihnya. 

Setiawan mengakui merasakan karir politik dari bawah dan didukung oleh banyak kosntituennya. Dia merasa harus bertanggungjawab dengan pilihan rakyat yang telah mengantarkan dirinya ke Gedung dewan. Karena itulah, dia terus merawat suara-suara tersebut.

Bahkan, saking setianya dengan pemilihnya, dia selalu mengantarkan warga yang kesulitan berobat. Dia langsung mengantarkan ke rumah sakit agar masyarakat mendapat pelayanan Kesehatan yang optimal. Maka itulah, dia pernah dikenal sebagai anggota DPRD spesialisasi orang sakit. “Saya antarkan warga ke rumah sakit, ada yang belum punya jaminan Kesehatan, saya urus dan saya antar biar mereka mendapatkan dulu layanan Kesehatan, biar cepat sembuh,” katanya.

Baca juga : Nakhodai PASI Buleleng, Setiawan Siap Tambah Emas Porprov Bali 2025

Rupanya, gaya politik seperti itu melekat di hati masyarakat. Dia terus menyusuri jalan politiknya. Di tahun 2014 melanjutkan kiprahnya menjadi anggota DPRD Provinsi Bali, dan berhasil terpilih kembali untuk periode 2019–2024 serta 2024–2029. “Saat ini, sudah yang ketiga kali duduk di DPRD Provinsi Bali karena kepercayaan rakyat,” ujar dia.

Kadek Setiawan dikenal dengan pendekatan politiknya yang disebut “5K”: Komunikasi, Koordinasi, Keterbukaan, Kebersamaan, dan Komitmen. Filosofi ini menjadi landasan dalam membangun hubungan dengan konstituen dan menjalankan tugas sebagai wakil rakyat. 

Sebagai anggota DPRD Bali, Kadek Setiawan aktif memperjuangkan pembangunan di Buleleng agar sejajar dengan wilayah Bali Selatan. Ia fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan sebagai upaya meningkatkan sumber daya manusia di daerahnya  

Dalam menghadapi isu-isu sosial, Kadek Setiawan menunjukkan komitmen terhadap integritas. Misalnya, ia mendukung penuh penyelidikan terhadap dugaan penyelewengan program rumah subsidi oleh salah satu developer di Buleleng, menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat dan transparansi dalam pemerintahan.

Baca Juga : Anggota DPRD Bali, Kadek Setiawan Dukung Penyelidikan Dugaan Korupsi Proyek Rumah Subsidi

Pengakuan dan Dukungan Masyarakat

Pada Pemilu 2024, Kadek Setiawan meraih suara tertinggi di Dapil Buleleng dengan total 34.931 suara, mencerminkan kepercayaan dan dukungan kuat dari masyarakat. Keberhasilannya ini tidak lepas dari pendekatan politik yang humanis dan konsisten dalam memperjuangkan aspirasi rakyat,

Perjalanan politik I Kadek Setiawan mencerminkan dedikasi dan komitmen terhadap pelayanan publik, menjadikannya figur penting dalam kancah politik Bali.

Saat berkampanye, Setiawan juga memasang ratusan baliho dan spanduk sebagai alat peraga. Di alat peraga itu, tidak lupa dia mencamtumkan nomer seluler dirinya, termasuk identitas akun sosial medianya. Masyarakat boleh mengadu ke nomor seluler tersebut atau ke akun sosial media miliknya. “Saya tidak merasa repot jika ada banyak warga yang menelepon,” terangnya.

Setiawan selalu menunjukkan konsistensi dan dedikasinya dalam melayani masyarakat Buleleng. Pendekatan politiknya yang mengedepankan konsep “5K” itu, terbukti efektif dalam membangun kepercayaan dan dukungan dari konstituen. “Bertemu dengan masyarakat harus senyum sapa, jaga mulut agar tidak menyakiti,” tambah dia.

Perjalanan politiknya dari seorang pedagang kerupuk hingga menjadi anggota DPRD Provinsi Bali merupakan inspirasi bagi banyak orang, mencerminkan bahwa kerja keras dan dedikasi dapat membawa perubahan positif dalam masyarakat.

Rumah Kadek Setiawan di Desa Penglatan juga terbuka untuk siapa saja. Sejak lama, rumah tersebut tidak berisi punta gerbang, menandai warga manapun boleh bertamu ke rumahnya. “Rumah ini terbuka untuk siapa saja,” tutup dia. (*)

Biodata

  • Nama Lengkap: I Kadek Setiawan
  • Tempat, Tanggal Lahir: Buleleng, 25 Agustus 1969
  • Alamat : Banjar Dinas Kelodan, Desa Penglatan, Kabupaten Buleleng, Bali
  • Agama: Hindu
  • Status: Menikah
  • Jumlah Anak: 3
  • Pendidikan Terakhir: Diploma III Universitas Udayana
  • Partai Politik: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
  • Dapil: Bali 5 (Kabupaten Buleleng)
  • Jabatan Saat Ini: Anggota DPRD Provinsi Bali periode 2024–2029
  • Fraksi: Fraksi PDI Perjuangan
  • Akun Media Sosial: Instagram – @ikadeksetiawan_, Facebook – Kadek Setiawan

Riwayat Pendidikan

  • SD: Lulus tahun 1982
  • SMP: Lulus tahun 1985
  • SMA: Lulus tahun 1988
  • Diploma III: Lulus tahun 1991

Perjalanan Politik

  • 2004–2009: Anggota DPRD Kabupaten Buleleng (Komisi C)
  • 2009–2014: Anggota DPRD Kabupaten Buleleng (Komisi D)
  • 2014–2019: Anggota DPRD Provinsi Bali (Komisi IV)
  • 2019–2024: Anggota DPRD Provinsi Bali (Komisi III)
  • 2024–2029: Anggota DPRD Provinsi Bali (Komisi III)

Filosofi Politik: Konsep 5K

  1. Komunikasi
  2. Koordinasi
  3. Keterbukaan
  4. Kebersamaan
  5. Komitmen

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts