Singaraja| Pelaksanaan Shalat oleh umat muslim Rabu (9/3) yang bertepatan dengan Hari Suci Nyepi berlangsung dengan lancer. Umat Muslim yang melaksanakan Shalat terkait dengan peristiwa Gerhana Matahari diantarkan oleh pecalang.
Seperti yang berlangsung di Masjid Nurul Mubin di Kelurahan Kampung Singaraja. Puluhan umat Muslim yang melakukan shalat diantar oleh Pecalang setempat. Bahkan sebagai upaya untuk menghormati Hari Suci yang dilaksanakan oleh Umat Hindu, pelaksanaan Shalat tersebut tidak menggunakan pengeras suara.
Ketua I Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Buleleng, Haji Muhammad Maksum Amin menjelaskan, sesuai dengan hasil kesepakatan pada Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), pelaksanaan shalat Gerhana Matahari dilakukan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi.
“Tidak semua melakukan, karena shalat gerhana itu merupakan hukumnya adalah sunnah, sunnah Mu’akkad, tapi di Kabupaten Buleleng tetap dilakukan shalat gerhana sekalipun pada hari itu, pada hari nyepi, tapi secara toleransi antar umat beragama kami tetap akan menghargai saudara kita yang sedang melaksanakan hari raya nyepi,” ujar Maksum Amin.
Pelaksanaan Shalat lantaran adanya peristiwa Gerhana matahari juga berlangsung disejumlah titik di Kabupaten Buleleng. Kegiatan Shalat gerhana itu memang tidak dilakukan secara terpusat, untuk menghargai perayaan Hari Suci Nyepi oleh Umat Hindu di Kabupaten Buleleng. Pun demkian shalat berlangsung dengan tertib dan lancer dimana umat muslim saat menuju masjid dan meninggalkan masjid diantar sejumlah pecalang. |RM|