Singaraja, koranbuleleng.com | Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana menegaskan pembangunan pasar Banyuasri sebagai salah satu pasar modern di Buleleng akan menjadikan SIngaraja akan lebih berkembang dibidang ekonomi.
Secara fisik, pasar Banyuasri akan berbeda dari pasar yang ada sebelumnya. Mulai dari tata kelola, tata letak, kemasan hingga kebersihan akan dirancang bak supermarket modern. Bukan hanya itu, nantinya barang yang dijual di pasar tersebut adalah barang yang memiliki kualitas terbaik.
Bupati sudah menegaskan pasar Banyuasri juga akan diproyeksikan sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Buleleng. Ini dikarenakan, pasar Banyuasri sebagai pasar terbesar di Kabupaten Buleleng dan memiliki kualitas barang dagangan yang baik. Selain itu, di Kabupaten Buleleng belum ada supermarket besar yang menjadi saingan. Sehingga akan mudah menarik konsumen untuk berbelanja ke pasar Banyuasri.
Hal tersebut terus ditekankan oleh Bupati Suradnyana disetiap kesempatan. Seperti yang terlihat saat peresmian Gedung Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Selasa 14 Januari 2020. Diakhir sambutannya, Bupati Suradnyana, menegaskan agar instansi terkait mulai memikirkan tata kelola yang akan diterapkan di pasar Banyuasri. Ia juga menyampaikan agar para pedagang diberikan bantuan berupa lemari dagangan yang seragam agar terlihat rapi dan bersih. Bupati murah senyum ini menegaskan, pasar banyuasi harus bisa memberikan kenyamanan dan kepuasan untuk para pembeli.
“Jangan sampai nanti orang malah lari ke supermarket dan meninggalkan pasar Banyuasri. Dari pengalaman-pengalaman yang ada ini harus kita perbaiki seluruhnya mulai dari manajemennya, quality controlnya, sirkulasinya, kebersihan hingga sanitasi,” tegasnya.
Menanggapi pernyataan Bupati Buleleng, Ketua Dewan Pengawas PD. Pasar Ni Made Rousmini,S.Sos mengatakan, pihaknya secara rutin melakukan rapat koordinasi membahas tentang tata kelola pasar Banyuasri.
“Kami akan memberikan pembelajaran cara-cara untuk melayani pembeli dengan baik sehingga pembeli merasa terlayani dan merasa puas,” jelas Rousmini saat ditemui di Ruang Kerjanya, Rabu (15/1).
Bukan hanya itu, pihaknya juga akan memberikan edukasi terkait penataan dagangannya agar konsumen bisa nyaman berbelanja. Ia juga mengatakan, pihaknya akan memberikan edukasi tentang pengemasan agar kualitas dagangan bisa terjaga dengan baik. Selanjutnya, Rousmini menambahkan, nantinya tata letak produk dagangan akan diatur agar sirkulasi perjalanan konsumen bisa beraturan.
“Kita akan pisahkan semua, pedagang daging, pedagang ikan, pedagang sayur dan yang lainnya, tidak boleh bercampur sehingga konsumen tidak bingung memilih dan tidak ada pedagang yang iri satu sama lain,” imbuhnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, dirinya siap mengajak perwakilan pedagang untuk melakukan study tiru ke pasar tradisional bergaya modern yang sudah berhasil di daerah lain. Dengan demikian, ia yakin para pedagang bisa meniru apa saja yang terjadi di pasar tersebut dan mengimplementasikannya di pasar Banyuasri.
“Dengan demikian, para pedagang bisa melihat langsung bagaimana kebersihan, sanitasi, dan sirkulasi para konsumen disana, sehingga mereka bisa mencotoh hal tersebut,” katanya.
Untuk masalah sumbangsih Pasar terhadap PAD Kabupaten Buleleng, pihaknya akan berlakukan e-retribusi untuk para pedagang. Dirinya mengaku akan segera melaunching e-retribusi pada pertengahan Bulan ini. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan pendapatan PD. Pasar sehingga bisa menopang PAD Kabupaten Buleleng.
“Pasar Banyuasri akan menjadi pasar terbesar, sehingga sangat memungkinkan untuk menopang PAD Kabupaten Buleleng. Dengan e-retribusi, dana yang masuk langsung ke PD. Pasar sehingga tidak ada oknum yang bisa mempermainkan retribusi dari pedagang,” jelasnya.|R|