Singaraja, koranbuleleng.com | Bank Sampah Induk (BSI) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng memancing kecintaan masyarakat untuk mengolah sampah menjadi barang yang punya nilai ekonomi. BSI menggelar lomba “Daur ulang sampah menjadi rupiah” yang diikuti oleh 10 orang peserta yang punya ketertarikan dan kepedulian untuk pelestarian lingkungan.
Direktur utama BSI Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, Bagus Made Suwija mengatakan masyarakat harus diberi edukasi dan dirangsang untuk menciptakan kreatifitas dalam pengelolaan sampah, terutama untuk mendaur ulang barang bekas. Barang bekas yang dikelola dengan baik akan menjadi benda bernilai seni dan bernilai ekonomi.
“Sebenarnya sekali ini untuk merangsang minat dan kreatifitas dari masyarakat untuk mengolah sampah bekas, entah itu plastik, kertas dan lainnya didayagunakan untuk menjadi benda-benda bernilai seni dan ekonomis,” terang Bagus saat ditemui dikantor Dinas Lingkungan Hidup, Selasa 28 April 2020.
Dalam lomba ini, ada 10 orang peserta dari berbagai desa di Buleleng. Peserta lomba rata-rata memang punya kepedulian terhadap lingkungan, minat seni dan lainnya. Benda-benda yang sudah didaur ulang oleh peserta lomba akan dipajang sebagai media edukasi dan penyuluhan bagi masyarakat lain.
Benda-benda hasil lomba ini dipajang di kantor BSI Dinas Lingkungan Hidup dan akan mengundang siswa untuk berkunjung. “Kami juga rutin mengundang sekolah untuk edukasi lingkungan. Supaya masyarakat memandang bahwa sampah bisa diolah menjadi benda seni,” katanya.
BSI juga menyediakan hadiah bagi para pemenangnya. Ada enam kategori pemenang, diantaranya untuk juara satu, dua dan tiga, serta harapan satu, dua dan tiga. Juara satu mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp.500 ribu,,sertifikat dan tropi, juara kedua mendapatkan Rp. 350.000,sertifikat dan tropi Juara tiga mendapatkan uang senilai Rp.250.000, sertifikat dan tropi. Sementar auara harapan 1 hingga tiga mendapat uang pembinaan masing-masing sebesar Rp.150.000.
Tenaga Penyuluh Lingkungan Bergerak Cegah Pandemi Corona
Sementara itu, ditengah Pandemi COVID 19 ini, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng akan lebih intensif menurunkan tim penyuluhan ke tengah-tengah masyarakat. Mereka bertugas untuk memberikan pengetahuan dan teknis pengelolaan lingkungan untuk merubah prilaku masyarakat dan mampu memecahkan masalah lingkungan secara mandiri.
Ditengah wabah COVID 19 ini, dinilai sangat penting kehadiran penyuluh lingkungan untuk memberikan edukasi tentang prilaku hidup bersih kepada warga.
Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup, Cokorda Adithya Wiraputra Yudha, S.Sos menjelaskan nantinya tim penyuluh ini akan hadir secara langsung ke tengah-tengah masyarakat.
“Sasaran penyuluhan bisa warga atau pedagang dan pengunjung di pasar-pasar tradisional, dan juga ke desa-desa. Kita manfaatkan juga kendaraan untuk berkeliling dengan memutar audio berisi materi penyuluhan lingkungan,” terang Cok Aditya, mantan Sekcam Banjar.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Putu Ariadi Pribadi menyatakan Dinas lingkungan Hidup memaksimalkan sumber daya mabusia untuk ikut mencegah penyebaran pandemi COVID 19 denagn cara memberikan penyuluhan tentang lingkungan dan perilaku hidup bersih kepada masyarakat.
“Kita punya tugas bersama agar pandemi ini cepat berlalu. Jaga kebersihan lingkungan, manusianya juga harus bersih dengan perilaku perilaku yang sadar untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungannya,” ucap Ariadi. |NP|