Aiptu Gede Suprapta bersama seekor anjing jenis Golden Retriver |FOTO : Edi Toro|
Singaraja, koranbuleleng.com | Saat kami mendatangi “Markas” dari Unit Pasukan Khusus K-9 Polres Buleleng, Gede Suprapta sedang asik bermain-main dengan pasukannya, tiga ekor anjing pelacak. 1 ekor jenis Golden Retriever, dan dua ekor jenis Rottweiler. Aiptu Gede Suprapta, merupakan salah satu personil personil kepolisian dari Polres Buleleng yang menjadi pengajar dan pawing dari pasukan khusus K-9. Dia pawang dari etiga ekor anjing pelacak yang dimiliki Polres Buleleng.
Hobi dan kesukaannya dalam merawat anjing, menjadi awal dirinya tergabung sebagai pelatih anjing pelacak di unit K-9. Bagi Suprapta, anjing adalah hewan yang setia, selalu menjaga hubungan baik dengan manusia.
Bahkan kerap, Anjing dijadikan sahabat oleh manusia karena kesetiaaannya itu. Maka itu pula, Anjing juga “prajurit” handal untuk menjaga rumah. Di Lembaga korps baju Cokelat, Anjing menjadi bagian tak terpisahkan dalam upaya-uapya pengungkapan kasus criminal. Entah itu untuk mengungkap kejahatan terorisme, narkotika bahkan sampai pelacakan di medan tempur.
Gede Suprapta mengatakan anjing memiliki keterampilan luar biasa seperti mencari tersangka yang melarikan diri, melacak tersangka, mengendalikan massa atau kerusuhan, mendeteksi obat-obatan, melindungi dan membantu patroli, serta menjaga tersangka dan barang-barang polisi.
“ Jangan heran, anjing ini bisa mengendalikan massa ketika ada kerusuhan” ujar I Gede Suprapta.
Suprapta tergabung sebagai anggota tim K-9 Polres Buleleng sejak tahun 1997. Dia pernah digembleng dalam pelatihan khusus sebaai pelatih Anjing pelacak di markas Brimob di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
“Awalnya, saya tamat di SPN Singaraja, penempatan pertama di polda NTB, Kemudian sekolah pelatihan khusus pawang anjing selama 3 bulan,” ucapnya ketika ditemui di Rumah jabatan Polres Buleleng
Polres Buleleng kini memiliki dua jenis anjing pelacak. yakni anjing pelacak umum dan anjing pelacak narkotika. Sehari-hari,Aiptu I Gede Suprapta bekerja bersama dengan rekannya, Aiptu Gusti Lanang Suadarma. Sekalipun demikian, Suprapta mengaku tidak merasa berat saat menjalankan tugas sebagai tim K-9.
“Kami juga siap tempur kapanpun. Unit ini disiapkan untuk tanggap cegah, misalnya ada demo kerusuhan, ataupun pengungkapan kasus lain, kami sudah siap terjun dalam waktu kapanpun,” kata pria yanh kini berumur 44 tahun.
Suprapta bercerita, merawat anjing harus dengan kasih sayang, tidak boleh kasar. Itu mejadi trik khusus juga agar anjing menjadi hewan penurut. Karena itu, melatih anjing pelacak dengan ketulusan pasti akan lebih mempermudah untuk membentuk anjing pelacak lebih peka, mengerti situasi dan cerdas.
“Ketika kita peka terhadap anjing, pasti anjing itu akan mengikuti. Saya bekerja sebagai Polisi khusus untuk pelatih annjing juga akrean hobi, suka Anjing. Selain itu memang perintah pimpinan, harus dilaksanakan. Kadangkala, saat saya capek diluar, tapi kalau sudah ketemu dengan anjing piaran dan bercanda, malah kadang jadi semangat lagi,” imbuhnya.
Untuk perawatan selain makanan yang rutin dan bergizi, anjing pelacak ini juga dimadnikan seminggu sekali,atau tegrantung cuaca. Anjing-anjing ini juga rutin dilatih sebanyak dua kali dalam sehari. Untuk anjing khusus jenis pelacak narkotika harus diberikan pelatihan khusus mencium aroma jenis-jenis narkotika. Sedangkan untuk anjing jenis pelacak umum lebih sering dilatih di luar dengan bertemu banyak orang.
“Untuk anjing pelacak narkotika kita bekerja sama dengan lembaga, nanti diberikan contoh narkotika. Kita bisa melatih disini saja, kalau yang jenis pelacak umum kita ajak jalan-jalan keluar supaya tidak stress,” ungkap Suprapta
Suprapta mengatakan anjing ini memang harus lebih sering diajak jalan-jalan untuk mengurangi resiko stress dan sakit. Kondisi anjing harus tetap sehat dan bugar supaya lebih mudah dilatih.
“Secara rutin anjing disuntik rabies selama sebulan sekali. Pemberian vitamin kaalu kondisi badan mereka dalam kondisi kurang bagus.” kata Suprapta
Selama menjadi pawang, Suprapta menjelaskan pernah mempunyai pengalaman yang menyedihkan karena salah satu anjing yang dirawat tiba-tiba saja mati. Padahal, kata dia, anjing tersebut pernah mengungkap kasus pencurian.
“ Sedih sekali dulu, padahal anjingnya pintar, pernah mengungkap kasus pencurian kopi di desa Sepang, lagi seminggunya sudah mati. Saya sampi tidak bisa makan selama seminggu lebih karena memikirkan itu,” terangnya.
Kedepan, Suprapta memiliki harapan yang sangat mulia untuk bisa membantu menekan kriminalitas dan bisa mengungkap kasus-kasus kejahatan bersama anjing-anjing pelacak yang dirawatnya. Hewan ini, kata dia harus diberikan keistimewaan karena sudah menjadi bagian dari kepolisian dalam mengungkap berbagai kasus kejahatan.
“ Karena itu cita-cita saya dari dulu, untuk membantu masyarakat untuk menekan angka criminal,” pungkasnya.
Reporter : Edi Toro
Editor : Putu Nova A.Putra