Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna |FOTO : Putu Nova A.Putra|
Singaraja, koranbuleleng.com | Stok darah maha penting, untuk kepentingan kemanusiaan. Namun, ditengah pandemi COVID 19, stok darah terus menurun.
Gerakan inisiatif dilakukan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Buleleng dengan bekerjasama bersama sejumlah lembaga untuk menggelar donor darah. Walhasil, donor darah massal dilakukan di sejumlah perkantoran, seperti kantor DPRD Buleleng untuk kedua kali selama masa Pandemi COVID 19, Senin 6 Juli 2020.
Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna mengatakan kegiatan ini didasari atas rasa kemanusiaan, dan untuk membantu PMI Kabupaten Buleleng dalam penyediaan darah untuk di tranfusikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Apalagi dalam situasi pandemi ini, PMI sangat membutuhkan dalam penyediaan darah, ujarnya.
Ketua DPRD Buleleng juga berharap PMI Kabupaten Buleleng bisa bekerjasama dengan pemerintah desa dinas dan desa adat untuk melakukan donor darah massal di pedesaan.
“Selain kantor seperti ini, PMI juga bisa bekerjasama dengan desa adat melkaukan donor darah agar stok darah tetap tinggi. Kebutuhan darah ini sangat penting untuk urusan kemanusiaan, jadi harus tetap ada dan terus bergerak untuk melakukan donor darah,” ucap Supriatna.
Menurut Supriatna , PMI harus sering berkoordinasi dengan desa dinas dan desa adat di Buleleng. Jika rutin dilaksanakan secara massal bekerjasama dengan lembaga pemerintahan desa adat dan desa dinas, maka stok darah akan tetap terjaga.
“PMI harus jemput bola, karena masyarakat juga terkadang belum secara sadar untuk melakukan donor darah,” ucap Supriatna.
Sementara itu, tim medis Wakil Ketua UDD PMI Kabupaten Buleleng, dr. Luh Widiastiti menjelaskan PMI Kabupaten Buleleng melayani kebutuhan darah untuk 7 rumah sakit yang ada di Buleleng. Beberapa rumah sakit dari daerah lain, juga terkadang meminta stok darah ke PMI Kabupaten Buleleng.
Kekurangan stok darah selama ini murni karena keterbatasan di masa pandemi COVID 19. Selama ini, karena himbauan jaga jarak, work from home dan social distancing, PMI belum bisa bergerak banyak untuk melakukan donor darah massal. Begitupun masyarakat juga tidak berani melakukan donor darah.
“Sekarang kita yang jemput bola, mencari langsung pendonor bekerjasama dengan lembaga agar mereka berpartisipasi melakukan donor darah,” ujar Widiastiti.
Dari kegiatan donor darah di gedung DPRD Buleleng, UTD PMI Buleleng berhasil mengumpulkan 27 kantong darah. Golongan A sebanyak 3 Kantong, golongan B sebanyak 8 Kantong, dan golongan O sebanyak 16 Kantong. Seluruh kantong darah ini akan melalui tahapan uji laboratorium oleh PMI Buleleng sebelum di distribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.|NP|