Gerbang Taman Bung Karno. Lahan yang dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau ini dulunya milik Pemprov Bali lalu dihibahkan kepada Pemkab Buleleng |FOTO : arsip koranbuleleng.com|
Singaraja, koranbuleleng.com | Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana memanfaatkan hibah aset dari Pemprov Bali untuk menambah fasilitas publik agar perwajahan kota terlihat lebih indah.
Tercatat, Pemkab Buleleng sudah mendapatkan 19 bidang tanah dan tujuh bangunan yang telah dihibahkan oleh Pemprov Bali. Dan semuanya dimanfaatkan untuk fasilitas umum dan sarana kepentingan masyarakat lainnya.
“Usaha ini sebagai langkah penertiban dan pemanfaatan aset yang ada. Di satu sisi, penertiban dalam rangka penataan aset berhubungan dengan mata anggaran karena secara administratif tidak terjadi kesalahan penataan aset dan pemberian anggaran,” jelas Bupati.
Kedua, kata Agus ini untuk menghindari terjadinya pembiaran menyangkut fungsi dari aset tersebut. Hibah aset yang diterima bisa difungsikan sebagai taman, fasilitas umum, dan kantor. “Tidak ada lahan-lahan ataupun bangunan yang terbengkalai lagi. Ini kan bisa dimanfaatkan. Yang jelas ini sangat bermanfaat bagi kita khususnya masyarakat Buleleng,” ujar Agus Suradnyana.
Bupati juga mengungkapkan akan terus mencari informasi mengenai aset-aset yang masih dalam lelang bank ataupun yang masih dalam sengketa untuk bisa dimanfaatkan oleh Pemkab Buleleng.
Kondisi aset seperti itu bisa diambialih Pemkab Buleleng untuk memperindah wajah kota seperti pembuatan taman. Jika kawasan pertamanan dibangun, maka ini akan memperindah wajah perkotaan. Pemkab Buleleng akan bersurat kepada Pemprov Bali untuk menanyakan hal ini.
“Kalau sudah selesai sengketanya, mau diambil lagi ya silahkan. Paling kita menata ringan saja. Seperti kebun-kebun dan pohon-pohon agar lebih rindang,” ungkapnya.
Beberapa asset Pemprov Bali yang telah dimanfaatkan oleh Pemkab Buleleng, Taman Bung Karno dan Taman Yuwana Asri.
Ada pula aset-aset besar yang diharapkan bisa menggerakkan aspek ekonomi. Seperti aset tanah di Pemuteran. Pemanfaatan aset tanah di Pemuteran harus cepat dicarikan jalan keluar sehingga ada solusi investasi di daerah tersebut.
“Tanah tersebut bisa memberikan manfaat bagi kondisi pariwisata dan sekaligus mendorong perekonomian di Kabupaten Buleleng. Ini ke depan akan saya usulkan setelah hibah pertama dan kedua selesai,” tutup Agus Suradnyana.|NP|
