Wakil Bupati Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG |FOTO : Rika Mahardika|
Singaraja, koranbuleleng.com| Lonjakan kasus terkonfirmasi dan kematian di Buleleng terus meningkat, saat ini Kabupaten Buleleng masuk dalam status zona oranye atau zona dalam resiko sedang penularan COVID 19.
Wakil Bupati Buleleng dr I Nyoman Sutjidra, SpOG menyatakan berdasarkan data pada peta risiko yang dirilis Satgas Penanganan COVID 19, ada 222 daerah yang masuk dalam zona oranye atau zona risiko sedang. Seluruh kabupaten kota di Bali masih berada dalam zona tersebut.
Kabupaten Buleleng sebenarnya pernah berada dalam zona hijau. Namun karena adanya lonjakan kasus, sejak Agustus 2020. Akhirnya kembali masuk pada zona oranye. Terlebih lagi sejak penerapan tatanan kehidupan era baru atau new normal, kasus terkonfirmasi di Buleleng mengalami lonjakan tajam, bahkan hingga mengakibatkan kematian.
“Sebenarnya menurut studi epidemiologi, kasus kita di Buleleng masih bisa dikendalikan. Tingkat kesembuhan juga besar. Hari ini tingkat kesembuhan kita ada di angka 97,3 persen. Hanya saja memang ada kasus kematian sebulan ini, sehingga derajatnya meningkat,” katanya.
Saat ini, tim surveilan masih mengoptimalkan penelusuran terhadap orang yang pernah melakukan kontak erat. Sehingga pemerintah dapat melakukan pemetaan kemunculan kasus di Buleleng. Kinerja tim surveillance pun diakui sudah cukup optimal.
Sementara berdasarkan hasil studi statistik terhadap kasus COVID 19, seluruh kasus yang ditemukan, sebanyak 82 persen diantaranya merupakan kasus tanpa gejala, 12 persen yang menunjukkan gejala ringan dan sedang, serta enam persen kasus yang menunjukkan gejala berat hingga berpotensi memicu kematian.
“Sekarang case fatality rate kita di Buleleng masih rendah. Hanya 1,16 persen. Tapi jangan karena kasus rendah, kita jadi lengah. Virus ini bisa kita lawan, asal kita tetap menjaga kebersihan, menjaga imunitas, dan menjaga kebugaran,” tegasnya Sutjidra.
Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 masih terus melakukan upaya untuk menekan resiko penularan dengan melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan. Seperti penggunaan masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan secara berkala.
Selain itu masyarakat juga diingatkan mengonsumsi vitamin C serta berjemur di pagi hari untuk mendapat asupan vitamin D. Asupan vitamin C dan vitamin D ini diklaim cukup ampuh meningkatkan daya tahan tubuh.
Disisi lain, berdasarkan data yang dirilis Gugus Tugas, mengumumkan ada tambahan 11 kasus terkonfirmasi positif baru di Kabupaten Buleleng. Belasan kasus itu tersebar di Kecamatan Sawan 4 kasus, Kecamatan Buleleng 6 kasus, dan Kecamatan Sukasada 1 kasus. Selain itu GTPP juga mengumumkan ada 17 orang pasien yang berhasil sembuh. Pasien itu tersebar di Kecamatan Banjar sebanyak 1 orang, Kecamatan Sawan 2 orang, Kecamatan Buleleng 11 orang, dan Kecamatan Sukasada 2 orang, dan Kecamatan Seririt 1 orang. Sehingga kini, masih ada 5 orang yang masih menjalani perawatan. |RM|