SINGARAJA | Sebanyak 8.202 siswa sekolah menengah di Kabupaten Buleleng, akan menghadapi ujian nasional yang berlangsung pada Senin (4/4) pekan depan. Ribuan siswa itu terdiri dari 4.733 orang siswa tingkat SMA dan MA, serta 3.469 orang siswa yang kini menempuh pendidikan di tingkat SMK.
Ujian nasional tahun ini, empat sekolah akan menjalankan Ujian Nasional Berbasisi Komputer (UNBK). Empat sekolah itu adalah SMA Bali Mandara, SMAN 1 Singaraja, SMKN 1 Tejakula, serta terakhir SMK TI Bali Global yang sudah menyelenggarakan ujian nasional online sejak tahun 2015 lalu. Jumlah siswa yang akan mengikuti UNBK sebanyak 237 siswa.
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga Computer Based Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama ini sudah berjalan.
Sementara soal-soal ujiannasional untuk Kabupaten Buleleng sudah didistribusikan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bali ke Dinas Pendidikan Buleleng, Jumat (1/4) pagi kemarin. Seperti biasa, distribusi soal ujiannasional dikawal ketat oleh aparat keamanan.
Begitupun pemeriksaan dan pengambilan soal ke masing-masing rayon di masing-masing kecamatan juga diawasi dengan ketat. Tidak boleh ada kesalahan, ataupun sampai kekurangan jumlah soal. Sampul sudah disiapkan berdasarkan jumlah ruang ujian.
Selain diawasi oleh petugas keamanan, pengawas dari Disdikpora Bali, staf di Dinas Pendidikan Buleleng, serta Dewan Pendidikan Kabupaten Buleleng juga ikut mengawasi pendistribusian soal ke masing-masing rayon di Buleleng.
“Seandainya jumlah sampul kurang, bisa langsung disampaikan ke provinsi, agar disiapkan segera. Biar tidak diruangan nanti baru ketahuan ada kurang, sementara ujian sudah harus mulai,kondisi sepertiitu akan menganggu proses,” ungkap Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Buleleng, I Made Sedana.
Dinas Pendidikan Buleleng memastikan unas kali ini tak lagi menjadi faktor penentu kelulusan siswa. Kelulusan akan ditentukan oleh kriteria kelulusan minimal, yang berbeda di tiap sekolah. Hasil ujian nasional hanya akan menjadi penentu indeks integritas yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).|NP|