Singaraja | Sejumlah aktifis dan pecinta lingkungan beserta warga Desa Bondalem membuat Area Underwater City (Kota bawah laut) diwilayah Daerah Perlindungan Laut (DPL), Perairan Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Bali. Dan hari ini, mereka memasang sekitar 50 Hexadome serta sejumlah patung untuk menambah kecantikan kecantikan underwater city di kawasan setempat. Aktifitas ini bagian dari rangkaian dari Bondalem Coral Day yang rencananya digelar 22 April 2016 mendatang.
Sejumlah organisasi yang terlibat dalam agenda ini yakni Bahari Prawara dibawah Yayasan Yayasan Yudha Dharma 46, Reef Check, Coral Alliance , Triton Dive sebagai penyumbang Hexadome. Seluruh Hexadome yang diturunkan ini ditempatkan di dua zone DPL dari tiga zona yang ada. DPL di Bondalem dibagi dalam tiga zona, Zona I Lebar 120 meter, kedalaman 0-6 meter dengan luas 0,02895 (square) km, Zona II LEbar 165 meter, KEdalaman 7Meter dengan luas o,01115 (square) km, Zona II lebar 95 meter, Kedalaman 7-15 meter dengan luas 0,02521 (square) km.
Pembuatan underwater city berada di dua zona yakni Zona I dan Zona III. Zona I terlalu dangkal dan berpotensi terumbu karang rusak karena gempuran ombak. Karena itu, Zona I hanya digunakan sebagai wilayah pantai namun masih dalam wilayah DPL yang harus dijaga.
Aktifis dari Bahara Prawara, Nyoman Adi Sancaya mengatakan DPL di Desa Bondalem sebenarnya tahun 2003 – 2005 sebagai salah satu upaya rehabilitasi terumbu krang dan habitatnya. Sebelum tahun tersbeut, wilayah perairan Bondalem dan sekitarnya mengalami kerusakan sangat parah. Terumbu Karang hancur dan tidak ada populasi ikan hias yang hidup di kawasan itu. Itu akibat ulah manusia juga. Hingga akhirnya, warga Bondalem secara mandiri dan swadaya melakukan upaya konservasi. Mereka meminta ilmu dari berbagai pecinta laut untuk melakukan konservasi.
Saat ini, pembuatan underwater city di perairan Bondalem juga menjadi salah satu agenda rehabilitasi terumbu karang. Beberapa yang dipasang sebagai bagian dari kota bawah laut yakni di area depan terpasang dua unit patung “Selamat Datang” lengkap dengan sebuah gelungnya. Dibelakang patung ada empat unit hexadome.
Perluasannya sampai dengan berbatasan perairan Desa Julah. Di titik utama, juga dipasang sejumlah patung berbagai bentuk seperti sepeda, gitar dan lainnya yang juga dilengkapi 50 hexadome tersebut. Hexadome-hexadome ini merupakan media untuk memicu perkembangan terumbu karang dan rumah bagi sejumlah habitat hewan laut.
“Kota bawah laut ini sebenarnya refleksi pelestarian alam laut di wilayah Bondalem. Kami sedari awal sejak tahun 2003 melakukan upaya-upaya konservasi secara mandiri. Kota bawah laut ini hanya sebagai sebuah semangat bagi kami untuk terus melakukan upaya konservasi terumbu karang,” ujar Adi Sancaya Sabtu (2/4).
Nantinya, puncak acara akan digelar Bondalem Coral Day. Di agenda ini, akan ada berbagai event mulai dari konservasi laut dan terumbu karang, serta pameran potensi dan pertunjukkan Seni Adat dan Budaya serta Kuliner khas Desa Bondalem. |NP|