Sekda Buleleng Gede Suyasa |FOTO : Yoga Sariada|
Singaraja, koranbuleleng.com | Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Buleleng akan menguatkan kembali peran serta dari Satgas COVID-19 Desa dan Relawan Desa.
Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa mengatakan, sejumla kabupaten juga mulai mengaktifkan kembali satgas desa maupun relawan desa untuk penanganan COVID-19.
“Ini dilakukan sesuai arahan Gubernur Bali, agar tidak ada lagi kasus baru yang muncul dalam penyebaran COVID-19 di Buleleng,” ujarnya usai rapat koordinasi evaluasi penangnan COVID-19 bersama Gubernur Bali, Senin 18 januari 2020
Tim Yustisi juga akan terus berjalan menegakkan peraturan gubernur terkait penggunaan masker dan sanksinya.
Sementara itu, pelaksanaan Surat Edaran Bupati Buleleng terkait pengetatan dan pengawasan dinilai sudah cukup baik. Alhasil, untuk di Dusun Buyan, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada tidak ada lagi kasus baru.
“Sudah kita lakukan lokalisir sampai maksimum kita temukan 20 kasus positif dan kita sudah lakukan tes cepat Antigen satu dusun kurang lebih 158 orang,” tambahnya.
Begitupula di Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng sudah ditemukan satu kasus dan dari hasil penelusuran tidak ada lagi penambahan. Jika tidak ada lagi penambahan maka tepat tanggal 28 Januari 2020 mendatang, Dusun Buyan dan Kelurahan Banyuning akan dibuka kembali seperti biasa.
“Tetapi bila ada ditemukannya kembali kasus baru maka tentu akan dilakukan evaluasi,” pungkasnya.
Selain itu, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng juga melarang isolasi mandiri bagi pasien yang tergolong terkonfirmasi orang tanpa gejala (OTG). Satgas COVID-19 Buleleng menegaskan agar melakukan isolasi di hotel sesuai dengan anjuran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng.
Wakil Bupati Buleleng selaku Wakil Ketua Satgas Penanganan COVID-19 I Nyoman Sutjidra, mengatakan, penambahan kasus terkonfirmasi di Kabupaten Buleleng akhir-akhir ini banyak disebabkan oleh klaster keluarga.
Isolasi mandiri dirumah, selain berisiko bagi lingkungan sekitar maupun keluarga, isolasi mandiri juga membutuhkan kedisiplinan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.
“Meskipun pasien memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk melakukan isolasi mandiri. Tidak boleh lagi isolasi di rumah. Karena isolasi mandiri sudah sangat berisiko,” ujarnya
Saat ini, Satgas Penanganan COVID-19 Buleleng telah melakukan penjemputan bagi pasien yang masih melakukan isolasi mandiri. Hal ini dilakukan untuk menghentikan adanya peningkatan jumlah pasien terkonfirmasi melalui klaster tersebut.
“Dari dua hari yang lalu sudah dijemput. Tidak ada lagi alasan bagi mereka untuk menolak karena ini sudah keputusan satgas,” lanjutnya
Sementara itu, perkembangan penanganan COVID-19 di Kabupaten Buleleng hari senin 18 januari 2021 tidak ada penambahan kasus positif. Sedangkan pasien sembuh ada 4 orang. Untuk kasus konfirmasi kumulatif di Buleleng sebanyak 1.475 orang dengan rincian sembuh sebanyak 1.315 orang, kasus meninggal sebanyak 74 orang, sedang dirawat di Buleleng sebanyak 73 orang dan dirawat di luar Buleleng sebanyak 13 orang.
Data lain, kasus suspek kumulatif di Buleleng sebanyak 1.837 orang dengan rincian suspek konfirmasi 700 orang, discarded 1.038 orang, suspek masih dipantau 41 orang dan probable 58 orang.|ET|