Singaraja, koranbuleleng.com | SMPN 1 Singaraja sudah bersiap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka dan fasilitas protokol kesehatan sudah disiapkan. Sempat banyak orang tua siswa yang tidak menyetujui pembelajaran tatap muka di tengah Pandemi COVID-19, namun dominan orang tua siswa justru setuju karena perotokol kesehatan telah disiapkan dengan matang.
Kepala SMP Negeri 1 Singaraja, Ni Putu Karnadhi, mengatakan segala keperluan dan strategi untuk menghadapi pembelajaran tatap muka di tengah pandemi telah dipersiapkan dengan baik.
“Pada simulasi itu SMP N 1 Singaraja menjadi sekolah model di Buleleng untuk pendidikan tingkat menengah. Jadi pada kegiatan itu kami menerima sumbangan berupa akrilik meja sebanyak 300 unit untuk 15 kelas, dari bupeti Buleleng,” ungkap Putu Karnadhi, Selasa, 06 April 2021.
Karnadhi mengatakan bahwa SMP Negeri 1 Singaraja juga telah menyiapkan prosedur yang harus ditaati oleh siswa dan orang tua siswa.
Siswa wajib mengenakan masker, membawa hand sanitizer, membawa makanan sendiri dari rumah karena kantin tidak dibuka. Perpus juga tidak dibuka. Selain itu, siswa tidak diperbolehkan naik angkot, harus diantar dan dijemput oleh orang tuanya.
“Pembelajaran akan dibagi menjadi dua shift, ada ganjil dan genap. Ganjil misalnya hari ini, dan besoknya lagi genap.” tutur Karnadhi.
Dalam upaya meyakinkan orang tua siswa terkait adanya pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru mendatang, Karnadhi mengaku pihaknya telah melakukan kegiatan sosialisasi yang melibatkan guru dengan orang tua siswa. Ia mengatakan bahwa pada awalnya hanya sedikit orang tua yang setuju dengan adanya pembelajaran tatap muka.
“Persentasenya hanya 30 persen saja orang tua yang setuju. Tapi, setelah melalui usaha keras meyakinkan orang tua siswa, akhirnya kini semua setuju.” ungkap Karnadhi.
Karnadhi juga menambahkan bahwa sampai hari ini, belum seluruh guru mendapat vaksinasi, namun sejauh ini sudah masuk daftar antri vaksinasi.
“Yang sudah divaksinasi itu baru sedikit, hanya guru-guru yang berusia lanjut seperti saya. Tapi hari Kamis mendatang mereka semua (guru) akan divaksinasi. Semua sudah masuk daftar antri.” ungkapnya.
Sementara itu salah satu orang tua siswa, Wayan Gebloh, mengaku tidak merasa khawatir dengan adanya pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru mendatang, selama pihak sekolah menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Ia berpendapat bahwa pembelajaran tatap muka memiliki banyak nilai positif, salah satunya siswa bisa belajar bersosial.
“Karena kalau daring terus kan anak-anak hanya terpaku pada Hp. Tidak ada interaksi sosial di situ.” ungkap Gebloh. |CR-05|