Sejumlah pencari kerja melihat lowongan kerja dalam job fair yang digelar sebelum Pandemi COVID-19 |FOTO: arsip koranbuleleng.com |
Singaraja, koranbuleleng.com | Pandemi COVID-19 menjadikan angka pengangguran di kabupaten Buleleng meningkat. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Buleleng, pada tahun 2020 hingga 2021 angka pengangguran melonjak menjadi 4 persen.
Sedangkan, sebelum pandemi COVID-19, tingkat pengangguran hanya sekitar 1,2 persen dari jumlah warga Buleleng. Akibatnya, angka kemiskinan juga merangkak naik. Pada tahun 2020 angka kemiskinan di Buleleng mencapai 5,32 persen dari total penduduk.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Buleleng Ni Made Dwi Priyanti Putri mengatakan, peningkatan jumlah pengguran hampir dua kali lipat dibandingkan sebelum adanya pandemi COVID-19. Kebanyakan pengangguran terjadi dari sektor dari pariwisata dan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Meski demikian ada beberapa orang yang sudah mulai bekerja ke luar negeri, namun jumlahnya tidak lebih dari 100 orang.
“Ada yang sudah mulai bekerja mulai dari bulan maret 2021, yang masih persiapan juga ada. Namun jumlahnya kurang dari seratus,” kata Dwi Priyanti, Rabu 25 Agustus 2021
Dari data, angkatan kerja di Buleleng sebanyak 382.712 orang. Sementara yang terserap sebanyak 362.851 orang di berbagai sektor pekerjaan. Dari angka itu, sebanyak 19.861 orang kategori pengangguran terbuka.
Dwi Priyanti menyebutkan ada sejumlah solusi untuk membuka lapangan pekerjaan bagi pengangguran. Di antaranya membuka job fair secara daring sudah mulai di buka per hari ini. Dengan dibukanya diharapkan mampu menyerap tenaga kerja.
”Kita berharap job fair ini akan membantu mengurangi angka pengangguran. Terlebih di situasi pandemi angka pengangguran sangat naik drastic,”imbuhnya.
Job Fair 2021 berlangsung selama 3 hari diikuti sebanyak 21 perusahaan dari berbagai bidang usaha dengan potensi menyerap tenaga kerja sebanyak 1.000 orang. |ET|