Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana meresmikan TPS3R Desa Pejarakan |FOTO : Istimewa|
Singaraja, koranbuleleng.com | Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R), di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak Buleleng, Senin 6 September 2021.
TPS 3R bernama “Sanker Bersehati” ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan sampah di desa Pejarakan. Desa diharapkan untuk mengelola sampah terlebih dahulu, agar tidak langsung dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Nama TPS-3R Sanker Bersehati memiliki filosofi yang mendalam yaitu bersih, sejuk, halaman yang asri, tertib dan indah. Oleh karena itu saya meminta kepada Perbekel, Bendesa Adat dan Perangkat Desa agar benar-benar kata “Bersehati” dapat memberikan manfaat tentang keberadaan TPS 3R ini, “ujarnya.
Sementara itu Perbekel Desa Pejarakan Made Astawa menjelaskan pengelolaan sampah akan menyasar 9 Banjar dinas. Penduduk desa yang berjumlah 3.417 Kepala Keluarga (KK), dengan jumlah jiwa sebanyak 11.872. Terbentuknya TPS 3R ini telah upayakan dari tahun 2013, dan baru terlaksana pada tahun ini.
“Ini upaya bersama untuk mewujudkan Desa Pejarakan yang bersih. Kita upayakan pula untuk menggandeng perusahaan untuk memberikan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk menghidupkan TPS3R,” kata Astawa.
Untuk operasional TPS3R, pada tahun 2022 dialokasikan khusus dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Pejarakan sebesar Rp155 Juta. Untuk biaya operasional setelah diresmikan Bupati Buleleng masih tersisa Rp18 juta. JUmlah ini tentu kurang untuk tiga bulan. Maka dari itu, diupayakan sasaran dari tahun terdahulu. Awig-awig (aturan) desa adat juga memberikan subsisdi bagi warga. “Ini upaya bersama untuk mewujudkan Desa Pejarakan yang bersih. Kita upayakan pula untuk menggandeng perusahaan untuk memberikan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk menghidupkan TPS3R,” kata Astawa.
Sementara itu, Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Desa Pejarakan Ketut Sarta mengungkapkan sampai saat ini ada 86 KK yang sudah melakukan pemilahan sampah berbasis sumber. Efisiensi biaya pengelolaan sampah juga dilakukan dengan berbagai upaya. Seperti memaksimalkan peran teruna-teruni, sekaa bajang, dan dibantu pihak ketiga yaitu Pure Project. Pihak ketiga ini yang membantu edukasi ke rumah-rumah. ”Dalam hal penanganan dan pemetaan pengelolaan sampah berbasis sumber di rumah tangga,” ungkapnya.
Saat ini pihaknya bersama desa dinas dan desa adat sedang berbenah dalam hal pengelolaan sampah. Dengan adanya TPS3R Sanker Bersehati, lima banjar dinas dijadikan pilot project. Masing-masing banjara da sekitar 400 KK. Lima banjar dinas ini adalah Marga Garuda, Batu Ampar, Sandi Kerta dan Pejarakan. Pengelolaan sampah dilakukan dengan berbagai strategi atau cara. Pengelolaan sampah di rumah diberikan tong sampah.
Nantinya, sampah akan dijemput per hari. Setelah itu, sampah dikelola di dua tempat yaitu di rumah pilah dan TPS3R. “Dua tempat ini kita jadikan satu manajemen, tapi pekerjaan pengelolaan sampah termasuk compostingnya bersama. Compostingnya ada di rumah pilah dan TPS3R ini,” tutupnya. |ADV/ET/R/NP|