Gendys bersama orang tua, Luh Putu Sriyuniati |FOTO :Luh Sinta Yani|
Singaraja, koranbuleleng.com | Berawal dari rasa penasaran, Komang Gendys Tari Prameswari justru mampu meraih anugerah Putri Remaja Bali Pendidikan 2021.
Semenjak kecil, Gendys sudah memiliki bakat seni seperti menari. Mengetahui sang buah hati senang menari, orang tua Gendys membawanya ke Sanggar Seni Santhi Budaya untuk belajar menari. Ketekunan dan kesenangannya dalam berlatih menari, membawa Gendys ke Filipina untuk ikut ajang kompetisi tari mewakili Indonesia saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Tidak hanya ingin menguasai tarian Bali, Gendys juga belajar Dance Sport, yaitu Olahraga dansa yang merupakan perpaduan antara gerakan dengan ketepatan gerakan fisik, seni, dan pertunjukan. Gendys mengaku sangat menyukainya. Tidak tanggung-tanggung, dia berhasil memboyong juara tiga dance sport internasional, dan juara tiga dance sport dalam Pekan Olahraga Provinsi Bali.
Prestasinya semakin mencuat, ketika Gendys mencoba masuk ke dunia modelling. Pertama kali dia ikut Top Model Indonesia, dan dia berhasil membawa gelar sebagai first winner serta pragawati terbaik. Tahun 2021, Gendys mengikutkan diri dalam ajang Pemilihan Putri Remaja Bali.
“Seleksi yang Gendys ikuti di Pemilihan Putri Remaja Bali, mulai dari seleksi profil, speech, public speaking, tes tulis, adu bakat, dan diberikan pertanyaan secara acak. Nah ketika malam Grand Final, Gendys berhasil menjadi runner up II Putri Remaja Bali Pendidikan,” tutur Gendys.
Gendys membawa nama Bali dalam kompetisi Pemilihan Putri Remaja Indonesia dan Indonesian Girl tingkat nasional di Jakarta pada 3-7 November 2021 bersama kedua kawan lainnya yang masuk tiga besar dalam Putri Remaja Bali.
Tidak hanya berprestasi di bidang tari dan modelling, siswa SMP Negeri 1 Singaraja ini juga cerdas dalam dunia akademik. Dia menjadi bagian dari 32 siswa yang ikut dalam kelas akselerasi, yaitu kelas yang sudah melalui penyaringan ketat sampai dengan empat kali tes.
Siswa yang masuk kelas akselerasi hanya bersekolah selama dua tahun, yakni dari kelas 7 langsung naik ke kelas 9. Namun, jam belajarnya melebihi kelas reguler. Ada pelajaran-pelajaran tambahan yang harus diikuti siswa, serta diimbangi dengan berbagai macam les untuk menunjang pembelajaran.
Gendys begitu disiplin dalam membagi waktunya. Di hari Senin sampai Jumat, Gendys hanya fokus belajar dari pukul 07.00 wita hingga 16.00wita. Sabtu Minggu, dia gunakan waktu luangnya untuk mengisi diri dengan hobinya, seperti latihan dance sport, latihan tari Bali, photoshoot, dan mengikuti lomba lainnya.
“Cita-cita Gendys nanti pengen jadi dokter atau aktris, dan pengen juga jadi Miss Universe,” ujar remaja kelahiran 2007 itu.
Dibalik segudang prestasi yang mampu diraih oleh Gendys, ada keluarganya yang selalu mendukung setiap langkah. Mama Gendys, Luh Putu Sriyuniati menuturkan apapun minat dan bakat ketiga anaknya, dia dan sang suami selalu memberikan dukungan dan motivasi.
Dukungannya bukan hanya sekadar dukungan moril, namun dari penyediaan fasilitas untuk mengembangkan kemampuan anaknya, seperti memanggil guru les dancesport dan guru les privat mata pelajarannya di sekolah. Setiap mengikuti kompetisi, mama Gendys selalu menyediakan waktu untuk menemani anaknya dan memberikan dorongan. Sebagai anak bungsu, Gendys juga sangat didukung oleh kedua kakak perempuannya.
“Saya selalu mendukung anak-anak sesuai dengan bakat dan minatnya. Saya juga tidak pernah memaksa anak-anak. Tugas saya sebagai orang tua adalah mengarahkan mereka” ungkap mama Gendys. (*)
Pewarta : Luh Sinta Yani
Editor : I Putu Nova A.Putra