Singaraja, koranbuleleng.com | Kasus Covid19 di Buleleng tiba-tiba melonjak. Satgas Penanganan Covid19 Buleleng mencatat terdapat 39 kasus terkonfirmasi Covid19 per tanggal 26 Januari 2022, padahal satu hari sebelumnya hanya tercatat sebanyak 7 kasus terkonfirmasi. Begitupun per 24 Januari 2022 hanya tercatat dua kasus.
Disisi lain, Satgas Covid19 juga menemukan dua orang siswa dan satu orang guru di sebuah Sekolah Dasar (SD) di Singaraja, terkonfirmasi positif Covid19. Dua siswa dan satu orang guru tersebut dinyatakan positif setelah melakukan Tes Usap Antigen acak di sekolah tersebut, Rabu 26 Januari 2022.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, Made Astika mengatakan tes usap antigen acak di sekolah tersebut, berawal dari laporan pihak sekolah yang melaporkan ke Dinas Kesehatan Buleleng terkait beberapa siswa kelas 6 di sekolah tersebut mengalami mengalami demam tinggi.
Ada 16 orang siswa kelas 6 dan 20 orang tenaga pendidikan di sekolah tersebut menjalani tes usap.
“Itu dilakukan tracing di kelas 6 termasuk kontak eratnya. Dan seluruh guru yang ada di itu di swab. Hasilnya adalah dua orang siswa dan satu orang guru dinyatakan positif,” terang Astika, Rabu 26 Januari 2022.
Kegiatan pembelajaran tatap muka untuk kelas 6 diberhentikan sementara hingga 5 hari ke depan. Sementara untuk kelas 1 sampai kelas 5, proses pembelajaran tatap muka terus dilanjutkan.
“Berdasarkan ketentuan SKB 4 Menteri maka karena dibawah 5 persen penyebarannya, maka kita stop di kelas itu, selama 5X24 jam terhitung mulai hari ini. Jadi Senin anak-anak sudah bisa kembali ke sekolah,” tambah Astika.
Astika menambahkan, sebelumnya di sekolah lain yang ada di Kabupaten Buleleng juga sudah dilakukan tracing secara acak. Dia pun berharap agar pihak sekolah bisa tetap memantau kesehatan anaknya sehingga tidak terjadi hal-hal yang di luar dugaan. “Barang kali anak-anak di pantau sakit Flu itu segera menyampaikan kepada puskesmas terdekat, karena itu juga salah satu syarat dari terbukanya PTM 100 persen. Kepala sekolah harus memiliki kontak person ke puskesmas terdekat untuk koordinasi lebih lanjut kalau ditemukan hal-hal seperti indikasi-indikasi tersebut,”harapnya.
Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di Buleleng saat ini masih berjalan seperti biasa. Saat ini masih terus evaluasi terhadap prosesbelajar mengajar yang tengah berjalan. “Kita lihat perkembangannya dua tiga hari ini, langkah-langkah yang diambil lebih pasti. Kita akan rapatkan dulu secara menyeluruh, kan tidak bisa satu per satu parsial melihat persoalan ini,”ujarnya.
Saat ini, diduga sudah ada 2 orang di Kabupaten Buleleng yang terpapar varian Omicron, karena gejala mengarah ke Omicron. Namun untuk dapat memastikan, Dinkes Buleleng telah mengirim sampel kedua warga itu ke Badan Peneliti dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes). Kedua warga ini sedang menjalani isolasi terpusat di desanya dan satu lainnya di RSUD Buleleng.
Agus menyebut saat ini Dinkes Buleleng masih menelusuri riwayat kontak dari kedua warga tersebut sebelum terkonfirmasi positif Covid19.
“Dua tiga hari kita lihat, belum saya jawab sekarang. Masih dicari tau mereka kontak dengan siapa. Karena penelusuran di keluarga semua negatif, mereka juga tidak sempat keluar daerah,” tandasnya.
Sementara, Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Covid19 Kabupaten Buleleng, Ketut Suwarmawan mengatakan pengaktifan isolasi terpusat akan dibicarakan oleh satuan tugas.
“Sebagai antisipasi diawal kita kembalikan format yang dulu, mengingat kasus yang semakin meningkat. kita akan bahas hal ini,” ungkap Suwarmawan saat dikonfirmasi via sambungan telepon.
Dari 39 kasus terkonfirmasi belum bisa dipastikan diantaramereka terpapar vairan Omicron. Namun Pemkab Buleleng telah mengirim sejumlah sampel ke laboratorium Kesehatan Provinsi Bali guna pemeriksaan SGTF dan itu masih dinyatakan probable Omicron.
Secara kumulatif jumlah pasien terkonfirmasi baru menjadi 10.521 orang sembuh sebanyak 9.924 orang, meninggal sebanyak 540 orang, dan dalam perawatan sebanyak 57 orang. |tim|