Jelang Imlek, Patung Dewa-Dewi Dibersihkan

Singaraja, koranbuleleng.com | Sudah menjadi tradisi menyambut Imlek, patung dewa-dewi di klenteng dibersihkan.  Begitupun hal biasa dilakukan di di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Ling Gwan Kiong, sebanyak 14 patung dewa-dewi telah dibersihkan, Rabu 26 Januari 2022 pagi.

Tempat ibadah yang lebih popular dengan sebutan Klenteng Ling Gwan Kiong ini merupakan salah satu klenteng tua dan menjadi bagian dari sejarah.  Dewa tertinggi yang bersthana di klenteng ini adalah Dewa Chen Fu Zhen Ren.

- Advertisement -

Sebelum melakukan pembersihan patung dewa-dewi, malam sebelumnya Umat Kong Hu Cu melakukan persembahyangan dewa naik.  Kala itu, dipercaya para dewa dewi naik ke alam yang tertinggi.

Pagi harinya, barulah umat membersihkan patung-patung itu. Sebelum pembersihan, mereka juga tetap melaksanakan persembahyangan melakukan permohonan terbaik.

Patung mulanya dibersihkan dengan kuas kecil untuk menghilangkan debu, selanjutnya disucikan dengan air kembang dan air kelapa. Selain patung, para pengurus juga membersihkan altar tempat patung dewa, serta peralatan lain yang ada di dalam klenteng. 

Salah seorang Locu Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Ling Gwan Kiong, Wendra Saputra menjelaskan ritual bersih-bersih patung dewa ini dilakukan satu minggu sebelum hari raya Imlek, atau setelah persembahyangan dewa naik, yang sudah dilaksanakan pada Jumat pukul 00.00 wita.

- Advertisement -

“Setelah kemarin malam kami mengadakan persembahyangan untuk memohon izin permisi kepada dewa-dewi yang berstana disini hari ini untuk membersihkan patung-patungnya. Untuk persembahyangan sekarang untuk memohon izin untuk melakukan pembersihan hari ini,” terangnya.

Wendra menyebut, perayaan Imlek tahun ini sama dengan tahun yang sebelumnya yang masih dalam situasi pandemi COVID-19.  Hari Raya Imlek 2573 jatuh pada Selasa 1 Februari 2022. Dalam melakukan persembahyangan umat nantinya dibatasi untuk pelaksanaan persembahyangan. Selain itu para pengurus memutuskan tidak melaksanakan pertunjukan barongsai, karena masih dalam situasi pandemi COVID-19. 

“Untuk ritual persembahyangan dibatasi, jadi kita atur sepuluh-sepuluh orang yang masuk ke tempat persembahyangannya, yang lainnya sementara di balai gongnya suruh menunggu ngantri,”kata dia.|YS|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts