17 Jenis Hewan Disucikan Untuk Sarana Tawur Agung

Singaraja, koranbuleleng.com | Siang tadi, Prajuru Desa Adat Buleleng menggelar tradisi Mapepada, Selasa 1 Maret 2022. Sedari siang sudah ada beberapa krama Desa Adat Buleleng yang datang ke Pura Desa Adat Buleleng.

Kendati mendung masih mengelayut di langit kota singaraja dan sempat ada gerimis hujan, prosesi mapepada tetap dilaksanakan dengan alunan gamelan gong mengiringi prosesi upakara mapepada.

- Advertisement -

Tradisi mapepada merupakan tradisi untuk menyucikan sejumlah binatang yang digunakan sebagai sarana upacara pecaruan Tawur Kesanga Labuh Gentuh Madya yang dilaksanakan sehari sebelum hari raya Nyepi tahun caka 1944. Tepatnya Rabu 2 Maret 2022. Prosesi tawuragung akan dilaksanakan di catus Pata Singaraja.

Prosesi mapepada di tahun ini tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti menggunakan masker dan hand sanitizer. Pihak panitia juga menyediakan sarung tangan bagi yang bertugas untuk membawa wewalungan atau binatang pada saat upakara dilangsungkan.

Ketua Panitia Tawur Kesanga Labuh Gentuh Madya, Gede Pasek Sujendra mengatakan bahwa mereka telah melaksanakan rangkaian acara sesuai dengan tatanan yang ada di Desa Adat Buleleng. Untuk upacara mapepada di tahun ini terdapat 17 hewan yang disucikan. Prosesi upacara dipuput atau dipimpin oleh Ida Pandita Mpu Kayoan Ciwa Dharma dari Griya Celagi Manis Lingkungan Bakung, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Ia lanjut menjelaskan bahwa upacara mapepada ini bertujuan untuk membesihkan binatang yang digunakan sebagai sarana upacara tawur kesanga labuh gentuh yang akan dilaksanakan di Catus Pata.

- Advertisement -

“Hari ini kegiatannya adalah mapepada terdiri dari 17 binatang atau buron, ada kerbau, sapi, kambing, ayam dengan berbagai warna, angsa, bebek, anjing kemudian ada babi butuan” Ujarnya.

Selanjutnya setelah disucikan di Pura Desa Adat Buleleng, 17 binatang yang disucikan tersebut akan dibawa dan diarak menuju areal Catus Pata. Kemudian kelian desa adat buleleng akan menyerahkan seluruh binatang itu kepada kelian adat banjar tengah yang memiliki tugas untuk ngewalung (menyembelih) di balai banjar adat banjar tengah yang dilanjutkan sampai dengan membuat caru.

“Kemudian tepat pada pukul delapan malam semua caru dari 17 binatang itu akan kami bawa ke areal catus pata untuk dihaturkan besok pada tawur kesanga.” pungkasnya.|WK|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts