Singaraja, koranbuleleng.com | Tim Ganesha Sport Center (GSC) Undiksha Singaraja sudah melakukan tes fisik untuk atlet-atlet Buleleng sebagai persiapan untuk menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali 2022. Tim GSC menyiapkan 17 jenis tes , namun tidak seluruh jenis tersebut harus dilalui oleh atlet karena harus menyesuaikan karakter cabang olahraga.
Tes fisik yang dilaksanakan diantaranya tensi, tinggi dan berat badan, ketebalan lemak, speed, kecepatan reaksi visual dan audio, kelenturan, keseimbangan, power otot tungkai, power otot punggung, kekuatan peras tangan, ekspanding bahu, ketangkasan, kekuatan otot perut, hingga daya tahan jantung.
Tes fisik tahap pertama ini akan dilaksanakan selama tiga hari hingga Minggu 20 Maret 2022. Selanjutnya tes fisik tahap dua dan tes psikologi akan dilaksanakan pada Juni mendatang.
Ketua Umum KONI Buleleng, Ketut Wiratmaja mengatakan, atlet yang mengikuti tes fisik ini masih berstatus sebagai calon atlet yang akan bertanding pada Porprov 2022 mendatang. Jumlah calon atlet yang mengikuti tes fisik tahap pertama ini telah dirasionalisasi dari sebelumnya sebanyak 900 orang.
Rasionalisasi pun akan terus berlanjut hingga penetapan final atlet. Hal ini dilakukan lantaran KONI Buleleng berkomitmen cukup dengan tim kecil, namun mampu meraih peningkatan medali emas.
“Cukup tim yang kecil saja, tapi hasilnya emas dan emas.” ujar Wiratmaja, Jumat 18 Maret 2022.
Rasionalisasi yang dilakukan juga bukan karena faktor dana. Melainkan untuk mensejahterakan atlet. Dengan atlet yang sedikit, namun yang terbaik otomatis akan dapat memberikan prestasi yang maksimal. Hal ini sekaligus akan memberikan Bonus terhadap atlet tersebut.
“Tidak ada alasan hanya sekedar ikut pertandingan tapi tidak mampu meraih medali. Kami ingin menyejahterakan atlet. Atlet berhasil meraih medali emas, maka akan mendapatkan bonus,” imbuh Wiratmaja
Sementara itu, Ketua Ganesha Sport Centre (GSC) Undiksha, Gede Suwiwa mengatakan, peserta tes fisik kali ini diikuti sebanyak 742 atlet ini sudah dilakukan rasionalisasi oleh KONI Buleleng, dimana sebelumnya berjumlah sembilan ratusan.
Dari tes yang dilakukan, tidak semua atlet menjalani 17 item yang telah ditentukan. Namun melihat dari masing-masing cabang olahraga dan akan disesuaikan dengan jenis olahraganya. Pihaknya telah mengidentifikasi untuk setiap jacabang olahraga item mana yang di fokuskan.
“Sehingga antara olahraga satu dan yang lain tes akan berbeda. Ini bisa relevan.” katanya
Tim GSC hanya bertugas melakukan tes serta menyampaikan hasil dari kegiatan tersebut. Dari hasil yang disampaikan nantinya akan menjadi pertimbangan para pelatih untuk bisa memperbaiki apa yang masih kurang pada setiap atlet.
“Tentu ini KONI yang menentukan. Kita wajib menyerahkan hasilnya sesuai dengan apa yang diperoleh atlet itu sendiri,” pungkasnya. |ET|