Singaraja, koranbuleleng.com| Kasus gigitan anjing di Kabupaten Buleleng terus bertambah. Berdasarkan data yang tercatat, ada puluhan kasus gigitan anjing yang terjadi dengan status anjing positif rabies. Sementara jumlah kematian akibat suspect rabies hingga bulan Juni 2022 berjumlah enam orang.
Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Buleleng mencatat, sudah terjadi 84 kasus gigitan anjing di Buleleng sepanjang 2022. Sebanyak 74 kasus di antaranya positif rabies, 8 kasus negatif, dan 6 sisanya tanpa sampel.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Buleleng, Made Suparma mengatakan, data tersebut adalah kasus gigitan yang dilaporkan ke dokter hewan di masing-masing Kecamatan dan ditangani Dinas Pertanian Buleleng. Pihaknya tidak memungkiri jika masih ada kasus gigitan anjing lain yang tidak dilaporkan.
“Hampir setiap hari terjadi kasus gigitan anjing di Desa-Desa. Rata-rata terjadi 3 kasus setiap hari,” kata Suparma, selasa 14 Juni 2022
Sementara, pasca kejadian anjing menyerang warga di Desa Sari Mekar, Distan sempat melakukan vaksinasi massal anjing di Desa itu. Vaksinasi menyasar 140 ekor anjing atau sekitar 40 persen dari total populasi 332 ekor anjing di Desa setempat. Angka tersebut masih belum cukup. Dimana idealnya 70 persen di satu wilayah.
Sejauh ini, vaksinasi rabies yang dilakukan Dinas Pertanian sudah di angka 20.895 ekor atau sekitar 22 persen dari jumlah total populasi anjing sekitar 93.397 ekor.
“Vaksinasi rabies sudah rutin kami laksanakan. Belakangan ini memang vaksinasi emergency. Karena begitu ada kejadian, kami turun melakukan vaksinasi,” lanjut Suparma.
Pihaknya juga mengaku siap menerjunkan kembali tim untuk melakukan vaksinasi atau eliminasi anjing pasca kejadian gigitan di Desa Sari Mekar, seperti yang dilakukan di Desa Busungbiu beberapa waktu lalu.
“Kami masih menunggu surat permintaan dan koordinasi dengan Desa. Untuk ketersediaan vaksin rabies, aman hingga November mendatang.” tutup Suparma. │ET│