Singaraja, koranbuleleng.com| Kawasan Wisata Pantai Lovina, Desa Kalibukbuk, Buleleng, tampaknya belum bisa bangkit pasca pandemi Covid19. Dimana, saat ini pantai yang terkenal dengan wisata lumba-lumba itu masih sepi kunjungan wisatawan.
Dari pantauan wartawan koranbuleleng.com, suasana memang terlihat sepi. Restoran, bar, maupun pemandu wisata dan tampak sepi kunjungan dan transaksi. Tak terlihat banyak wisatawan. Hanya ada beberapa wisatawan mancanegara yang sedang berada di restoran, maupun berjemur di pesisir pantai.
Salah satu pemandu wisata, Nyoman Mudita menerangkan sebelum pandemi pantai Lovina serinhg kedatangan kapal Yacht, di bulan September hingga Desember. Namun, saat ini tak banyak kapal yacht yang melabuhkan jangkarnya di Lovina. “Biasanya sekitar dua puluh kapal yang datang, sekarang hanya empat sampai lima itu,” katanya.
Seorang penjual kain souvenir, Ketut Tomi mengatakan, dirinya seringkali harus pulang tanpa membawa hasil penjualan. Itu dikarenakan kunjungan wisata yang masih sepi.
“Kadang satu minggu tidak dapat, kadang cuma dapat satu. Banyak orang yang menunggu. Tamu sepi hanya ada satu, dua wisatawan,” ujarnya.
Tomi berharap, pemerintah bisa membuat event yang bisa mendatangkan wisatawan. Sehingga pariwisata Lovina, kembali menggeliat. “Harapannya, agar ada turis. Pariwisata kan mengandalkan turis. Buat iven, agar ada turis. Itu tujuannya,” kata dia.
Sepinya pariwisata di kawasan Lovinan itu, juga sempat menjadi pembicaraan dalam rapat DPRD Buleleng beberapa waktu lalu.
Anggota komisi IV Ni Kadek Turkini mengatakan setelah pandemi Covid19, belum pernah digelar event di kawasan Pantai Lovina. Sehingga, hal itu berpengaruh terhadap kurangnya pemeliharaan kawasan, maupun fasilitas di dalamnya.
“Jadi 2023 Pemkab Buleleng diharapkan kembali manfaatkan Lovina untuk promosi. Karena promosi itu sedikit tidaknya bisa bangkit dari keterpurukan. Menginat saat Covid pelaku pariwisata kesusahan,” katanya. |YS|