Singaraja, koranbuleleng.com, Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, Wayan Koster sudah memastikan bahwa PDI Perjuangan akan mengusung pasangan petahana, Putu Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra sebagai petugas partai yang akan diusung kembali sebagai calon kepala daerah dalam Pilkada Buleleng 2017. PDIP mempunyai target memenangkan PASS dengan perolehan suara diatas 75 persen.
Semua kader PDIP wajib tunduk menjalankan perintah partai untuk memenangkan pasangan yang akrab disebut PASS. Tidak boleh ada kader yang membelot, toleh kanan dan kiri. Karena kalau ada kader yang membelot akan mendapatkan sanksi pemecatan dari partai.
Menurut Koster, hingga saat ini hasil surve terhadap pasangan PASS diatas 60 persen, karena itulah PDIP bertekad memenangkan secara mutlak perhelatan Pilkada Buleleng.
“Kita harus menang mutlak. Kalau 60 persen kan biasalah itu, harus diatas 75 persen. “ ujar Koster dalam pidatonya dihadapan kader partai PDIP Buleleng, dalam Rakercab I PDIP Buleleng di Gedung Gusti Ketut Pudja, Pelabuhan Buleleng, Rabu 13 Juli 2016.
Karena itu, seluruh kader diminta untuk bekerja keras memenangkan pasangan Putu Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra. Koster menegaskan bahwa siapapun kader yang ingin membelot maka akan diberikan sanksi tegas berupa pemecatan.
“Bahwa apa yang digariskan oleh pimpinan partai itu yang harus dijalankan oleh kader partai PDIP. Sudah jelas bahwa yang diusung adalah Putu Agus Suradnyan dan Nyoman Sutjidra, tidak ada lagi yang lain. Kalau ada yang diluar pasangan ini, itu bukan dari PDIP. Sebenarnya kalau tidak mengikuti instruksi partai sudah pasti akan dipecat, itu perintah ketua umum,” ujar Koster.
Koster menegaskan rekomendasi terhadap PASS diperkirakan akan turun pada akhir bulan Juli 2016. Sebenarnya, rekomendasi itu direncanakan diturunkan akhir Juni 2016, namun karena ada hari raya idul fitri, rekomendasi ditunda hingga akhir Juli 2016.
Terkait dengan bendahara DPD PDIP Bali, Dewa Nyoman Sukrawan yang tidak tampak hadir dalam Rakercab I PDIP Buleleng dan telah diketahui oleh publik bahwa yang bersangkutan sedang berupaya mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah, akan menjadi bahan evaluasi bagi PDIP Bali.
“Yang jelas, itu akan dijadikan evaluasi. Kita tetap solidlah. Partai sangat solid. Kalau hanya satu yang tidak solid, masih bisa diselesaikan. Tidak usah ragu,”ujar Koster menyikapi sikap Dewa Nyoman Sukrawan.
Menurut Koster, langkah-langkah yang harus dilakukan oleh PDIP untuk memenangkan PASS yakni memperkuat struktur kepartaian.
“Rakercab ini bagian dari itu, misinya memperkuat struktur partai. Setelah struktur partai kuat maka basisnya juga harus kuat,” terang Koster yang juga anggota DPR RI.
Maka tugas selanjutnya yang harus dikerjakan oleh kader PDIP yakni memperkuat basis partai dengan cara menjalankan program perekrutan anggota baru melalui KTA (Kartu Tanda Anggota) massal.
Buleleng mempunyai wilayah paling luas maka target KTA diberikan secara proporsional. Target perekrutan dengan KTA baru diseluruh Bali mencapai 500 KTA. Target ini akan dibagi secara proporsional
Basis-basis masa yang bisa disasar oleh PDIP yakni pasar tardisional, tempat olahraga, komunitas, pekerja professional, guru, pekerja pariwisat, mahaisswa serta jaringan pemilih pemula.
Koster juga mengingatkan soliditas pengurus partai di DPC PDIP Buleleng serta fraksi PDIP di Kabupaten Buleleng.
Kemenangan di setiap Pilkada di daerah, kata Koster sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pola pembangunan nasional semesta bernecana. Pola pembangunan ini sudah menjadi program DPP PDIP.
“Jadi kalau kita punya presiden dari PDIP, Gubernur dari PDIP, dan Bupati dari PDIP akan sangat mudah mengelola daerah,” terang Koster dihadapan kadernya.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Buleleng Putu Agus Suradnyana menyatakan ada dua hal momentum penting dalam rakercab PDIP. Pertama, soliditas partai karena menjelang pilkada dengan memperbaiki struktur partai untuk memenangkan pasangan yang harus dimenagkan. Kedua, impelementasi pembangunan nasional semesta berencana.
Bali dijadikan pilot project program ini. Maka itu, Buleleng harus mendukung dengan penuh dengan cara mensinergikan pemerintah propinsi Bali dan Pusat terkait program pembangunan. “Buleleng masih perlu political will untuk pembangunan sehingga Tri Sakti bisa berjalan dengan baik,” ujar Agus Suradnyana.
Koster Bali Satu (KBS)
Dalam rakercab I PDIP Buleleng juga menggema wacana untuk mengusung Wayan Koster sebagai Calon Gubernur Bali pada pemilihan Gubernur Bali mendatang.
Ketua DPC PDIP Buleleng, Putu Agus Suradnyana juga secara nyata mengumumkan hal itu dihadapan kader PDIP Buleleng untuk mengusung Wayan Koster sebagai calon kepala daerah Bali dari PDIP.
Terkait hal itu, Koster menyatakan wacana apapun sah-sah saja, namun siapapun nantinya yang dicalonkan harus melalui mekanisme partai terlebih dahulu. Namun yang pasti, kata Koster dalam Pilgub Bali mendatang, PDIP sudah memastikan diri untuk mengusung kadernya sendiri.
“Kita punya kekuatan di sebagian besar kabupaten dan kota, harus optimis untuk mengusung kader di Pilgub Bali mendatang. Jadi tidak usah berpikir koalisilah,”ujarnya.
Selain itu, dalam Pemilu 2019 PDIP juga menargetkan peningkatan perolehan suara dan kursi dimasing-masing daerah kabupaten. Buleleng yang selama ini memiliki 15 anggota DPRD di Kabupaten Buleleng harus meningkatkan jumlah kursi menjadi 18 kursi, begitupun di tingkat propins Bali minimal harus ada 7 kursi.
DPP PDIP menilai prestasi sebuah organisasi di jajaran PDIP adalah peningkatan jumlah suara dan jumlah kursi.
Untuk mencapai itu, seluruh kader PDIP diminta tetap solid. Kalau ada faksi-faksi yang pecah , harus diselesaikan di rumah partai. Dalam agenda Rakercab juga dilantik Pengurus ranting, dan pengurus anak cabang serta sejumlah badan kepartaians ebagai sayap partai. |RM|