Singaraja, koranbuleleng.com| Direktur UPT Akbid Provinsi Bali Luh Sudiasih menyangkal belasan mahasiswanya yang sempat dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Kabupaten Buleleng mengalami keracunan.
Menurut Luh Sudiasih, pihaknya telah melakukan observasi dan investigasi untuk menyikapi kejadian yang menimpa 12 mahasiswa Akbid Bali. Hasilnya, belasan mahasiswanya disebut sedang mengalami depresi jelang mengikuti evaluasi praktek Rumah Bidan (RB). Dari investigasi yang dilakukan bersama Dinas Kesehatan Buleleng dan pihak Kepolisian menyimpulkan, setelah melihat 12 mahasiswa tersebut sudah beraktivitas seperti biasanya mengikuti evaluasi praktek rumah bidan rabu (27/7) pagi.
Tidak hanya itu, kesimpulan juga dikuatkan setelah mereka dilarikan ke UGD RSU Buleleng dan mendapatkan penanganan dari pihak rumah sakit. Saat menjalani perawatan, tidak ada satupun mahasiswanya yang mengalami muntah. Sudiasih menegaskan bahwa belasan mahasiswa tersebut berasal dari tingkat dua atau semester empat yang sedang menjalani praktek rumah bidan.
“Kebetulan mereka waktu itu (Selasa,red) baru datang dari praktek rumah bidan dan kemarin (Rabu, red) mereka menjalani evaluasi di sekolah dan mungkin kondisinya sedang drop juga,” Terangnya.
Direktur UPT Akbid Provinsi Bali Luh Sudiasih menjelaskan, menu nasi kotak yang dipesan dari salah satu ketering di Buleleng menunya standar yang terdiri dari nasi, ayam goreng, telur dan capcay. Seluruh peserta dan panitia seminar saat itu menyantap nasi kotak bersama pada pukul 13.00 WITA.
“Salah satu satpam akbid sempat memakan nasi tersebut pada pukul 16.00 WITA, namun tidak sedikitpun mengalami gangguan kesehatan,” Jelasnya.
Sebelumnya, 12 mahasiswa UPT Akbid Provinsi Bali dilarikan ke UGD RSUD Kabupaten Buleleng. Belasan mahasiswa tersebut diduga mengalami keracunan makanan. Tim medis dari IRD RSUD Buleleng menduga penyebabnya dari makanan yang dimakan sebelumnya. |RM|