Singaraja, koranbuleleng.com|Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng langsung bekerja mencari solusi untuk Luh Dewi Supartini, anak Dusun Kembang Sari, Desa Pangkung Paruk yang alami putus sekolah di tahun 2016 ini. Luh Dewi Supartini putus sekolah bersama empat orang temannya dalam satu dusun mengalami putus sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan, Gede Suyasa mengaku sudah mengetahui dan sebelumnya sudah laporan terkait anak-anak yang alami putus sekolah dari SDN 4 Pangkung Paruk. Mereka telah tercatat dalam daftar Posko Drop out di UPP Pendidikan Kecamatan Seririt.
Pihaknya saat ini sedang berupaya keras untuk mencari solusi yang tepat dan mendata anak-anak yang alami drop out.
“Untuk anak-anak di Pangkung Paruk ini, kami di Dinas Pendidikan, Kepala UPP Pendidikan Kecamatan Seririt dan kepala sekolah sedang berupaya mencari solusi yang baik. Asalkan mereka, anak-anak dimanapun tinggalnya, dan mau bersekolah, Pemerintah pasti akan mencarikan jalan keluar yang sebaik-baiknya,” ujar Suyasa, Senin 1 Agustus 2016.
Dinas Pendidikan akan mencoba melakukan pendekatan dengan pihak siswa dan keluraga supaya anak-anak yang putus sekolah ini tetap melanjutkan sekolahnya.
Suyasa mengatakan, di masing-masing kecamatan telah dibentuk posko drop out untuk mencari dan mendata anak-anak yang mengalami putus sekolah. Sejumlah program telah disiapkan, salah satunya beasiswa berupa biaya transportasi bagi anak-anak yang tinggal jauh dari sekolahnya.
Suyasa juga mengatakan solusi lain juga dipikirkan bagi anak-anak yang putus sekolah dengan faktor pemicu lain. Semua disinkronkan dan diselaraskan supaya anak-anak yang semestinya masih berhak atas wajib belajar supaya tetap bisa mendapatkan haknya bidang pendidikan. |NP|