Singaraja, koranbuleleng.com | Pemerintah Kabupaten Buleleng kembali membangun Rumah Sakit Pratama untuk menjangkau layanan kesehatan wilayah Buleleng timur. Rumah sakit yang berlokasi di Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan memulai proses pembangunan dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Buleleng, putu Agus Suradnyana, Sabtu 15 Oktober 2016. Peletakan batu pertama ini juga dirangkai dengan penyerahan 14 armada Buleleng Emergency Service (BES) dan juga dua mobil jenazah bagi Puskesmas di Buleleng serta penyerahan ijin operasional untuk RS PRatama di Kecamatan Seririt.
Sebelumnya, pembangunan RS PRatama in isempat mendapat halangan. Ada somasi dari sejumlah warga terkait dengan pembangunan RS Pratama ini. Namun belakangan, Somasi itu konon dicabut karena pembangunan RS Pratama ini untuk kepentingan masyarakat luas.
Pembangunan RS Pratama di Desa Giri Emas dimanfaatkan untuk memberikan layanan pelayanan dasar bidang kesehatan bagi masyarakat di Kabupaten Buleleng wilayah timur.
MEnurut Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana kini pemerintah lebuh mudah melakukan pembangunan setelah pembangunan infrastruktur diberbagai daerah di Buleleng sudah dilaksanakan.
Saat ini pula, RS PRatama sudah beroperasi di Desa tangguwisia, Kecamatan Seririt. Rumah sakit tanpa kelas ini diyakini sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas sehingga perlu dibangun juga di wilayah Buleleng timur.
Bupati mengklaim bahwa Kabupaten Buleleng merupakan satu-satunya Kabupaten di Indonesia yang memiliki dua RS Pratama. Satu di wilayah Barat yaitu di Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt dan satu sedang dalam proses pengerjaan di wilayah timur yaitu di Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan.
Agus menyatakan pembangunan dua RS Pratama ini merupakan implementasi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Buleleng selama rentang waktu lima tahun. RS Pratama menjadi pilihan bijak dalam pembangunan di Buleleng sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kedua pembangunan RS Pratama dan sebagian alat kesehatannya dibiayai oleh APBN sehingga Buleleng menjadi satu-satunya Kabupaten di Indonesia yang memiliki dua RS Pratama.
“Jarang ada daerah yang berani mengambil proyek di akhir tahun. Kita berani mengambil proyek akhir tahun sebab uangnya akan kembali ke pusat kalau kita tidak berani. Berani namun dengan perencanaan-perencanaan yang matang. Tidak hanya grasa-grusu,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, dr. I Gusti Nyoman Mahapramana menjelaskan pelaksanaan pembangunan RS Pratama di Desa Giri Emas akan dilaksanakan dalam jangka waktu pelaksanaa 2,5 bulan. Nilai kontrak dari pembangunan ini sebesar Rp. 22.660.550.000.
Sejumlah fasilitas yang akan dibangun di RS Pratama di Giri Emas yakni Unit Gawat Darurat (UGD), Rawat inap sejumlah 50 tempat tidur, serta sembilan poliklinik. “Ya nanti akan ada 50 tempat tidur di RS Pratama ini. Untuk SDM, tahun 2017 nanti kita akan adakan perekrutan dan juga pelatihan,” jelas Mahapramana.
Selain pembangunan dua RS Pratama dan IRD RSUD Buleleng, peningkatan derajat kesehatan dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat juga dilakukan dengan penambahan armada Buleleng Emergency Service (BES). Layanan kegawatdaruratan ini merupakan layanan gratis yang manfaatnya sangat dirasakan.
Dari 12 armada yang sudah ada, tahun ini ditambah dengan 14 armada dan juga dua mobil jenazah gratis untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Total ada 26 armada BES yang bisa digunakan oleh masyarakat dengan hanya menghubungi Call Center BES di 0362 23333 yang siaga 24 jam.|NH|