Pamitan Mandi, Gede Sukrayasa Ditemukan Tewas di Saluran Irigasi

Singaraja, koranbuleleng.com| Seorang pemuda, Gede Sukrayasa, 24 tahun, warga Banjar Dinas Sema, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan ditemukan tewas tenggelam di saluran irigasi subak yang terletak di Banjar Dinas Sema, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng, Jumat, 14 Oktober 2016. Sebelum kejadian nahas itu terjadi, kepada Ibunya, Gede sempat meminta baju baru dan dibelikan ayam jago. Korban juga diketahui mempunyai riwayat epilepsi.

Korban pertama ‎kali diketahui oleh Nengah Suweca (68). Rumah Suweca berdekatan dengan lokasi kejadian ditemukannya korban.

- Advertisement -

“Kebetulan juga rumah saya dekat hanya berjarak 10 meter dari lokasi kejadian, diatas plesteran saluran irigasi ada celana, handuk dan perlengkapan mandi seperti sabun, sikat. Suasana saat itu cukup hening, saya pun kemudian berteriak memanggil tetangga setelah tak mendengar jawaban dari pemilik handuk, pandangan mata saya sudah kabur sejak puluhan tahun lalu,” ungkapnya.

Sementara itu orangtua korban, Ketut Ardana (49) ketika ditemui koranbuleleng.com di rumah duka menuturkan, sesaat sebelum putranya dikabarkan tenggelam dirinya sempat bertemu di tempat permandian yang berjarak 3 meter dari lokasi kejadian. Dirinyapun sempat menawarkan handuk namun ditolak. Selang beberapa lama kemudian, dirinyapun mendapatkan kabar putranya tenggelam.

Beberapa warga terlihat membantu mengangkat badan putranya dari dalam air,tanpa terasa seketika itu pun tubuh dan kaki gemetar melihat sosok putranya terbujur kaku.

“Antara sadar dan tidak sadar, rasanya seperti mimpi di siang bolong, saya melihat tubuh anak saya telah terbujur kaku. Kami berupaya memebrikan pertolongan pertama memberikan nafas buatan dan mengeluarkan air dari tubuhnya, namun usaha itu sia-sia. Akhirnya pasrah tatkala melihat darah segar keluar dari mulutnya, tubuhnya mulai menguning, dan saya putuskan meminta bantuan tetangga untuk mengantarkan ke RSUD Buleleng,” terang Ardana.

- Advertisement -

Kejadian tersebut meninggalkan duka yang mendalam pada keluarga dan sanak keluarga,terutama ibu korban yang nampak sangat syok saat diwawancarai.

Ketut Sutiani (63) Ibunda korban pun menceritakan bahwa anaknya memang memiliki riwayat epilepsi sejak lahir. Penyesalannya pun kian bertambah saat mengingat permintaan putranya sebelum ditemukan tenggelam.

“Sejak kecil menderita epilepsi, saya hanya memiliki dua orang anak, Gede Sukrayasa dan adik perempuannya Kadek Indriani (22). Karena memiliki riwayat tersebut, kami membebaskannya bergaul, disamping memang putra kami dikenal periang dan supel dalam pergaulan, kami sudah berusaha menempuh berbagai macam pengobatan untuk kesembuhannya, namun semuanya sia-sia.

Hal yang paling membuat saya terpukul, sebelum kejadian dia sempat meminta baju dan seekor ayam jago, kami tak mengira bakal ditimpa musibah seperti ini,” pungkasnya. |NH|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts