Singaraja, koranbuleleng.com | Dahan cukup besar dari sebuah pohon beringin keramat patah dan menimpa dua buah Pelinggih di Pura Puseh dan Pura Panti Batur Sari di Banjar Dinas Kauhan Desa Kekeran Kecamatan Busungbiu, Jumat 11 Nopember 2016. Pohon beringin itu dikeramatkan warga setempat karena diyakini sudah berusia ratusan tahun lebih tua dari keberadaan Desa Kekeran.
Patahan dahan dari pohon beringin disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur serta angkin kencang yang terjadi di wilayah ini dengan cukup lama. Patahan dahan pohon beringin yang berdiameter lebih dari 30 sentimeter itu, menimpa pelinggih Surya di Pura Puseh, dan Bale Piyasan di Pura Panti Batur Sari yang berlokasi di samping pura Puseh. Selain kerusakan palinggih, tembok panyengker kedua pura juga mengalami kerusakan.
Kelian Desa Pakraman Kekeran, Jro Made Dana mengatakan, patahnya dahan pohon beringin di Pura Puseh tersebut pertama kali dilaporkan oleh seorang warga Nengah Swena. Berdasarkan hasil komunikasi bersama dengan krama lainnya, dan karena dahan pohon yang patah cukup besar, krama desa Kekeran menyepakati untuk bergotong royong bersama masyarakat pada hari Minggu 13 Nopember 2016. Kegiatan pembersihan dahan pohon tersebut juga akan melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng.
Menurut Dana, patahnya dahan pohon beringin ini bukan kali pertama terjadi. Selama setahun belakangan, dahan pohon beringin yang patah sudah terjadi sebanyak tiga kali. Hanya saja baru kali kerusakan yang parah timbul akibat terkena dahan pohon beringin yang sudah berusia ratusan tahun ini.
“Sudah sering patah, bahkan beberapa kali dahannya dipotong, agar tidak mengenai palinggih yang ada,” Ujar Dana.
Tidak ada korban jiwa akibat patahnya dahan pohon beringin tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Rencananya setelah pembersihan dahan selesai, pihak desa adat akan segera melakukan perbaikan yang akan diawali dengan upacara ngulapin, macaru termasuk melaspas jika palinggihnya sudah selesai di perbaiki.|RM|