Singaraja, koranbuleleng.com | Langkah paket Surya terhenti dalam Pilkada Buleleng untuk merebut kursi kekuasaan Bupati dan Wakil Bupati Buleleng dalam Pilkada 2017. Kegagalan pasangan Surya karena tidak mampu memenuhi syarat minimal dukungan sebagai peserta dari unsur perseorangan.
Dari tiga kali masa verifikasi dukungan, paket Surya hanya mendapatkan dukungan sebanyak 40.236, yang semestinya harus dipenuhi sebanyak 40.283 dukungan.
Pada verifikasi faktual ulang tindak lanjut dari putusan sengketa di Panwaslih Buleleng, Surya hanya mendapatkan 188 dukungan dari lima desa yang menjalani verfak ulang. Surya hanya kekurangan 47 dukungan sehingga gagal melaju sebagai peserta Pilkada Buleleng.
Dalam rapat pleno rekapitulasi verifikasi faktual ulang di KPU Buleleng, Minggu 13 Nopember 2016, tim pemenangan dari pasangan Surya melampirkan keberatan-keberatan selama verfak ulang berlangsung. Dalam nota keberatan itu, tim pemenangan Surya lebih banyak protes terhadap adanya intimidasi yang dilakukan oleh pihak tertentu.
Keberatan bukan hanya dilampirkan dalam nota keberatan, namun juga beberapa tim pemenangan dan Tim LO menyampaikan secara langsung keberatan-keberatan itu kepada KPU Buleleng.
Anggota tim advokasi Surya, Anak Agung Anom Wedhaguna bahkan menuding Panwaslih Bulelen gtidak bekerja padahal intimidasi secara nyata terlihat dilapangan. Panwaslih dituding hanya bisa bekerja dibelakang meja dan hanya bekerja pada saat menerima laporan. Di dalam pleno, tim advokasi malah berbalik mengucap terima kasih kepada KPU Buleleng karena telah melakukan verifikasi faktual baik dengan door to door maupun kolektif.
“Yang kami herankan, Sebenarnya Panwas sudah tahu bahwa kami melapor karena banyak ada intimidasi. Kita sama-sama dilapangan, tahu terjadi pelanggaran kenapa Panwas membiarkan. Masak satu wilayah itu diblok begitu, sampai polisi katanya diusir. Ini bukan main, itu yang saya heran. Saya berterima kasih kepada KPU Buleleng telah melayani verifikasi mau door to door, mau kolektif, itulah maunya kami,” terang Wedhaguna.
Namun Ketua Panwaslih Buleleng, Ketut Aryani langsung membantah tudingan pembiaran itu. “Pada saat pelaksanaan, tupoksi pengawasan memastikan bahwa proses pelaksanaan putusan musyawarah berjalan sesuai dengan mekansime yang disepakati sebelum pelaksanaan. Masalah pelaksanaan keamanan itu adalah fungsi dan tugas dari pihak keamanan. Namun bagaimanapun juga ini koreksi untuk menjalankan tugas selanjutnya.” tegas Aryani dihadapan tim advokasi dan tim pemenangan Surya.
Sementara itu Ketua KPU Buleleng Gede Suardana mengatakan langkah KPU Buleleng selanjutnya akan menjalankan tahapan yang sudah berjalan. Yakni menjalankan masa kampanye, sosialisasi satu pasang calon serta penyusunan Daptar Pemilh tetap (DPT).
Terkait dengan gugatan Surya ke PTTUN, Gede Suardana menyatakan bahwa itu hak konstitusional dari pasangan perseorangan. “Jika tadi disebutkan menempuh jalur PTTUN, itu hak pasangan calon. Jadi KPU posisinya masih menunggu, karena KPU masih belum menerima pemberitahuan dari PTTUN,” tegas Suardana.
Pasangan Surya akhirnya benar-benar gagal melaju sebagai peserta Pilkada Buleleng karena kekurangan sebaran dukungan. Surya harus mampu mengumpulkan sebanyak 40.283 dukungan.
Dari data sejak awal menyebutkan, pendukung yang memenuhi syarat pada rekapitulasi dukungan pasangan calon pada tahap pertama yakni sebanyak 18.685.
Lalu pendukung yang memenuhi syarat berdasarkan hasil rekapitulasi dukungan perbaikan calon perseorangan mencapai 21.363. Dan hasil rekapitulasi verifikasi faktual ulang tindaklanjut atas putusan sengketa mencapai 188 dukungan. Total dukungan yang terkumpul hanya 40.236 dukungan. |NP|
Seperti diberitakan sebelumnya, bakal pasangan calon dari jalur independen, yakni Paket SURYA, kembali terganjal pada Pilkada Buleleng 2017. Meski sempat mendapat angin segara pada verifikasi faktual ulang, namun bakal pasangan calon ini gagal memenuhi target 235 syarat dukungan dari lima desa. Pasangan ini hanya berhasil mengumpulkan 188 suara, alias kekurangan 47 suara lagi untuk ditetapkan sebagai pasangan calon
panwas abal-abal, merangkap guru senam .. bisanya hanya goyang dumang , pantas untuk digugat