“Sanggah dari turus lumbung ini sifatnya sementara waktu, nanti kalau sudah ada biaya barulah dibuat permanen. Yang terpenting sebentar lagi kami bisa merayakan Galungan dulu,” ujar Made Widana, warga desa setempat.
Singaraja | Warga masyarakat di Dusun Tri Amertha, Desa Penyabangan sampai kini masih trauma terhadap bencana Banjir Bandang yang meluluh lantakkan pemukiman dan dusun mereka. Jika hujan turun mereka langsung memilih untuk mengungsi ke perbukitan.
Beberapa unit tenda pengungsian juga masih berdiri untuk tempat tinggal bagi warga dan para korban yang kehilangan rumahnya.
“Sampai sekarang masih trauma, takut. Kalau hujan turun, kami ramai-ramai pergi ke bukit untuk mencari amannya saja. “ ujar Nengah Wati, salah satu warga.
Tenda di pasang di wilayah perbukitan yang jauh dari jangakuan air sungai. Sementara perbaikan infrastruktur terus dikebut. Alat berat untuk mengangkat bebatuan besar masih disiagakan di lokasi bencana di Desa Penyabangan untuk mengangkat bebatuan besar yang berada ditengah daerah aliran sungai.
Sementara warga juga secara perlahan memperbaiki rumah-rumah mereka dari sisa-sisa amukan bandang beberapa waktu lalu.
Dan menjelang Hari Raya Galungan, masyarakat mendirikan pelinggih keluarga atau sanggah dari kayu atau turus lumbung supaya mereka bisa merayakan hari raya.
“Sanggah dari turus lumbung ini sifatnya sementara waktu, nanti kalau sudah ada biaya barulah dibuat permanen. Yang terpenting sebentar lagi kita bisa merayakan Galungan dulu,” ujar Made Widana, warga desa setempat.
Bantuan Sosial
Paska bencana banjir bandang, bantuan sosial dari berbagai elemen terus mengalir ke Desa Musi dan Desa penyabangan, desa terdampak bencana cukup parah.
Komunitas Jurnalis Buleleng bersama sejumlah elemen, Radio Guntur FM, Talenta Gymnasty dan beberapa elemen lain juga urun tangan memberikan bantuan sosial, Minggu (7/2). Bantuan yang diberikan berupa pakaian layak pakai serta uang tunai sumbangan dari masyarakat Buleleng yang dihimpun melalui “Dompet Peduli Bencana ”di Radio Guntur FM.
Salah satu perwakilan masyarakat Ni Ketut Ariyani mengatakan bantuan sosial ini merupakan inisiatif dari berbagai elemen dan lapisan masyarakat. Semua bantuan ini diberikan langsung ke masing-masing desa.
“Ya ini inisiatif dari semua teman-teman untuk membantu meringankan beban warga paska bencana banjir bandang. Bantuan yang kita berikan berupa sembako, pakaian layak pakai, serta lainnya yang bisa memberikan manfaat baik buat warga,” ujar Ariyani.
Sementara itu, Presiden Komunitas Jurnalis Buleleng (KJB) Ketut Wiratmaja mengatakan, sumbangan berupa uang digali melalui dompet peduili masyarakat . Total sumbangan uang yang berhasil digalang untuk korban bencana kurang lebih Rp.70 juta rupiah. “Kami tentunya berterima kasih kepada semua elemen masyarakat telah ikut peduli meringankan beban warga yang terdampak bencana. Mudah-mudahan, bantuan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat dan pembangunan infrastruktur desa yang sifatnya urgent bisa dilakukan secepatnya ,” terang Wiratmaja.
Di sisi lain, Camat Gerokgak, Putu Ariadi mengaku sejauh ini bantuan-bantuan dari berbagai elemen dan organisasi masyarakat tersalurkan dengan baik. Semua bantuan dipusatkan di masing-masing desa, yakni Desa Musi dan Desa Penyabangan. Dua Desa ini terdampak cukup buruk paska bencana.
“Jadi kami dari aparatur pemerintahan di kecamatan hanya memantau dan mengarahkan mereka yang memberi bantuan ekada warga supaya lebih teratu. Seluruh bantuan kami arahkan langsung ke masing-masing desa. Nanti dari desa yang langsung mendistribusikan ke masyarakat. Kalau berupa uang digunakan untuk membangun sarabna dan prasarana desa yang rusak,” ujar Putu Ariadi. |RM|NP|