Singaraja, koranbuleleng.com | Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (FORIKAN) Provinsi Bali, Ni Putu Putri Suastini Koster mengharapkan setiap kantin atau warung di sekolah-sekolah, dapat menyediakan menu makanan khusus yang terbuat dari bahan ikan laut.
“Ini penting untuk kebutuhan anak-anak terhadap konsumsi makanan yang bergizi, terutama yang bersumber dari ikan,” kata Ny Putri Suastini Koster dalam acara ‘Gerakan Masyarakat Gemar Makan Ikan (Gemarikan)’ melalui kegiatan pemberian makanan tambahan untuk anak sekolah, di Gedung Wanita Laksmi Graha Singaraja, Kabupaten Buleleng, Rabu 8 Mei 2019.
Dia menyebutkan, ikan adalah sumber makanan bergizi yang kaya akan protein, vitamin dan terpenting Omega 3 yang bagus untuk perkembangan otak anak-anak. “Apalagi anak di usia emas, sangat rentan terhadap penyakit, jika tidak kita kasi asupan yang bergizi sejak dini maka perkembangannya tidak baik, maka itu lebih bagus memberikan mereka makanan yang bergizi,” ujarnya.
Menurut Putri Suastini Koster, mencegah sejak dini berbagai penyakit dengan makan makanan bergizi yang salah satunya berbahan baku ikan, jauh lebih baik ketimbang mengobati penyakit yang telah bersarang di dalam tubuh anak-anak.
“Kita lebih baik investasi mahal dengan konsumsi makan sehat daripada kelak harus menghabiskan uang untuk berobat,” ujar Putri yang juga dikenal sebagai seniman panggung dan teater itu.
Sehubungan dengan itu, dalam jangka pendek ia mengharapkan kantin-kantin sekolah menyediakan makanan berbahan baku ikan. “Kita rangsang anak-anak untuk gemar makan ikan, terutama di tempat-tempat mereka berkumpul seperti di sekolah dan di rumah,” katanya.
Putri berpesan kepada ibu-ibu rumah tangga untuk mengutamakan penyediaan makanan sehat di rumah, karena semua berawal dari rumah tangga.
Lebih jauh Putri Suastini Koster berpendapat, hasil tangkapan ikan Indonesia yang bagus hendaknya jangan semua diexpor ke luar negeri, melainkan harus dilempar ke pasaran dalam negeri.
“Putra putri kita harus menikmati ikan kualitas baik dengan harga terjangkau agar gizinya didapat. Apalagi saat ini, konsumsi ikan di Bali sebesar 33,26 kg/kapita/tahun, masih jauh di bawah rata-rata nasional yaitu 50,69 kg/kapita/tahun,” ucapnya.
Untuk meningkatkan konsumsi ikan berbagai upaya telah dilakukan seperti ‘baby fish’ yaitu pemberian hasupan ikan pada bayi, ‘firth for school’ yaitu menyediakan makanan berbahan ikan untuk anak PAUD, SD dan SMP, serta berbagai festival bertemakan gemar makan ikan. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan konsumsi ikan di Bali,” kata Putri Suastini.
Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buleleng I Made Sudarsana menyatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat terutama anak-anak gemar memakan ikan. “Ikan sangat bermanfaat bagi kesehatan kita, nutrisinya sangat bagus untuk pertumbuhan dan perkembangan otak,” ucapnya menjelaskan.
Ke depan, lanjut Sudarsana, acara seperti ini akan lebih sering dilaksanakan untuk menggugah masyarakat agar lebih suka menyantap ikan.
Bupati Buleleng yang pada kesempatan itu diwakili oleh Staf Ahli Bidang Hukum dan Pemerintah Putu Tastra Wijaya menyatakan jika konsumsi ikan di Kabupaten Buleleng cukup baik yaitu 36,89/kg/kapita/tahun, lebih tinggi dari tingkat provinsi. Akan tetapi hal itu juga masih di bawah tingkat nasional. Karenanya, untuk mencapai itu berbagai upaya telah dilakukan seperti penyelenggaraan festival serta ajakan kepada siswa-siswa untuk suka makan ikan. | NP|