KSPN Belum digarap Optimal dan Butuh Short Cut Untuk Dukung Percepatannya

Singaraja | Dua kawasan wisata di Buleleng yang sudah masuk sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Kawasan Wisata Pulau Menjangan dan Pemuteran dan Kawasan Wisata Lovina ternyata masih minim sarana dan prasarana pendukungnya, salah satunya perlu adanya penerangan jalan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Buleleng, Nyoman Sutrisna dalam workshop pengembangan dan infrastruktur dan ekosistem pariwisata oleh Dinas Pariwisata Provinsi Bali di Desa Pemuteran, mengatakan dana untuk penyempurnaan sarana dan prasarana di dua wilayah KSPN yang ada di Buleleng sudah dianggarkan dari APBD dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK).

- Advertisement -

Anggaran tersebut akan digunakan untuk menata jalan di objek kawasan wisata Lovina serta termasuk pengadan penerangan jalan di kawasan wisata Pemuteran sebagai bagian dari KSPN. Selam aini, banyak warga di desa Pemuteran serta wisatawannya mengeluhkan kurangnya jumlah penerangan jalan di sepanjang jalannya.

Sutrisna juga menggambarkan, kunjungan pariwisata di Buleleng saat ini masih terkendala akses jalan yang sangat jauh dari bandara. Banyak tamu asing yang batal datang ke Buleleng hanya karena jarak tempuh yang jauh dan lama. Kondisi ini sangat membuat tidak nyaman bagi wisatawan.

Untuk itu, pembangunan jalan pintas atau shortcut Denpasar-Singaraja dapat dibangun secepatnya. “Kalau sudah ada akses jalan yang nyaman dan cepat, niscaya kunjungan wisata pasti meningkat,” katanya optimis.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata Provinsi Bali Drs Ketut Astra, dari 88 KSPN yang ada di Indonesia 11 diantaranya ada di Pulau Bali. Dari sebelas destinasi wisata di Bali, dua tempat wisata tersebut berlokasi di Buleleng.

- Advertisement -

Cuma diakui oleh Astra, dari  KSPN yang ada di Bali belum semuanya digarap dengan baik sesuai dengan karakter wilayahnya termasuk yang ada di Buleleng. “Kita masih harus terus berbenah untuk meningkatkan kunjungan wisata sesuai dengan target kementerian pariwisata yang dibebankan kepada Bali,” ujarnya disela-sela workshop, Rabu (4/5) kemarin.

Selain memerlukan penyempurnaan dibidang saran fisik, harus dibarengi dengan penyempurnaan prasarana dari segi pengelolaan objek wisata. Perlu sentuhan-sentuhan kreatifitas dalam pengelolaan manajemen pariwisata di Buleleng. Sentuhan kreatifitas ini akan mampu menampakkan wajah baru dunia pariwisata di Buleleng tanpa harus mengubah konsep wisata yang sebelumnya telah ada.

Astra menjelaskan, bahwa setiap daerah yang memiliki KSPN, wajib melakukan penyusunan perencanaan pengembangan KSPN. Sehingga kedepannya dalam rancangan pengembangan tersebut, dapat menjadi acuan perizinan dan tata ruang kota dalam pengelolaan kepariwisataan. “Pengembangannya nanti harus tepat. Dimana objek yang bisa dibanguni, sehingga tidak ada nanti istilah pariwisata merusak alam,” tegasnya.

Astra juga setuju dengan rencana pembangunan Short Cut yang menghuungkan Bali Selatan dan Bali utara. Selam aini, kunjungan wisata di Bali Selatan dan Bali Utara ada ketimpangan. Diyakini dengan dibangunnya short cut akan sangat berpengaruh terhadap kunjungan wisata serta jumlah investasi di Buleleng.

“Jika fasilitas tersebut dapat diwujudkan, akan dapat menyeimbangkan perkembangan wisata Bali Utara dengan Bali Selatan,” kata Astra menuntsakan.|NP|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts