Warga Dusun Kembang Sari Kesulitan Air Bersih Selama Puluhan Tahun

Singaraja | Air bersih, jadi kebutuhan yang langka bagi warga Dusun Kembang Sari, Desa Pangkungparuk, Kecamatan Seririt.  Selama ini, Warga selalu antre lama di kran-kran umum yang terpasang dipinggir jalan dusun karena tidak ada distribusi air bersih yang mengalir ke rumah-rumah warga.

Kesulitan air bersih yang dialami oleh warga Dusun Kembang Sari ini sudah terjadi sejak lama, puluhan tahun. Setiap hari, warga dusun Kembang Sari ramai-ramai antre di masing-masing kran umum itu dengan cara menaruh ember secara berderet. Deretan ember tersebut sekaligus sebagai nomor antrean yang lebih awal berhak memenuhi ember tersebut.

- Advertisement -

Setiap pagi, kaum perempuan di dusun ini sudah beramai-ramai menaruh ember-ember atau jerigen mereka secara berderet  di kran umum. Ini menjadi pekerjaan warga dusun setiap ahri selain pekerjaan mereka sebagai buruh.

Biasanya setelah menaruh ember secara berderet, pemiliknya meninggalkan begitu saja. Nantinya, Jika salah satu ember sudah penuh, ada warga yang akan mengambil ember miliknya, lalu secara sadar menggeser ember lain ke bawah kran umum. Mereka saling membantu dan cukup sportif walaupun air sangat langka bagi mereka.

Beruntung saja, saat ini musim hujan masih membuat aliran air bersih cukup besar melalui kran-kran umum ini. Namun jika sudah memasuki musim kemarau, satu ember bisa terpenuhi dalam satu hari. Sama sekali tidak ada air.

Salah satu warga Dusun Kembang Sari, Made Astining, mengungkapkan sejauh ini tidak ada aliran air bersih ke rumah-rumah karena warga tidak mempunyai dana besar untuk memasang saluran distribusi pipa air sampai ke masing-masing rumah.

- Advertisement -

Selama ini, kran umum ini juga dikelola oleh warga secara swadaya dengan modal gotong-royong. Jikamisalnya, ada saluran air yang rusak di salah satu titik, maka disusur oleh banyak warga untuk memperbaikinya.

“Disini cuma kran umum ini saja, tidak ada alliran air bersih ke rumah-rumah. Kecuali kalau ada warga yang punya hajatan upacara adat, mereka diperbolehkan memasang selang dari kran umum untuk dibawa ke dalam rumah,” ujar Astining.

Di Dusun Kembang Sari ini, sedikitnya ada 10 titik kran umum yang terpasang di pinggir jalan dusun. Karena itulah, terkadang ada warga yang tinggal jauh dari dari kran umum terpaksa harus berjalan kaki untuk membawa  airnya.

Air bersih ini digunakan untuk kebutuhan makan dan minum, mandi serta kebutuhan untuk minum hewan peliharaan.

Kepala Dusun Kembang Sari, Nyoman Mertha mengatakan kondisi ini sudah lama terjadi. Sumber air ini berasal dari wilayah huta di Dusun Yeh Selem.

Kendalanya selama ini, jika musim kemarau  air sangat sulit diharapkan dan pengelolaan air bersih juga masih terkendala dana.

”Banyak kendala, jika musim kemarau air disini jadi macet. Sulit sekali mencari setetes air. Satu ember itu bisa penuh dalam satu hari. Jadi antre itu sangat panjang, bahkan bisa berhari-hari. Sekarang masih musim hujan, jadi airnya masih mengalir karena sumber air di hulu masih cukup besar,” terang Mertha.

Warga di Dusun Kembang Sari berharap,Pemerintah Kabupaten Buleleng bisa memberikan solusi terhadap maslah kebutuhan air yang dihadapi oleh warga Dusun Kembang Sari. Padahal kondisi ini sudah terjadi bertahun-tahun. |NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts