Tradisi Patungan Saat Menyembelih Kerbau Masih Dijaga Baik

Singaraja, koranbuleleng.com | Hari Raya Galungan dan Kuningan kembali hadir ditengah-tengah umat Hindu di Bali, Rabu 7 September 2016. Namun, serangkaian hari raya ini banyak berkah dan filosopi budaya yang bisa dipetik. Salah satunya rangkaian Hari Raya Penampahan Galungan, umat hindu biasanya menyembelih Kerbau atau babi dan ayam.

Harga Daging kerbau sangat mahal, untuk tetap bisa mempersembahkan daging kerbau untuk sarana banten Galungan, Warga pun masih memilih jalan tradisi untuk bekerja sama atau bergotong royong atau sering disebut tradisi patungan untuk membeli kerbau yang harganya mencapai puluhan juta rupiah.

- Advertisement -

Sejumlah warga di Desa Banjar, Kecamatan Banjar salah satunya yang masih menjaga dengan baik tradisi patungan ini. Warga setempat mengumpulkan uang setiap hari dan setiap bulannya untuk dirancang bisa membeli seekor kerbau yang akan disembelih pada penampahan Galungan.

Setiap hari, warga menyisihkan uang Rp.3000 selama 200 hari untuk membeli kerbau ini. Harga kerbau saat ini sudah mencapai Rp.21 juta per ekor. Kerbau yang dibeli oleh warga didatangkan dari Jembrana.

Ya, mereka benar-benar bisa membeli seekor kerbau di Penampahan Galungan dan langsung disembelih secara bergotong royong pula. Dibalik ini, hikmah terbesarnya adalah warga tetap menjalin silaturahmi yang sangat erat, tidak ad abatasan apapun diantara mereka. Keharmonisan sebagai satu banjar di dalam lingkungan perdesaan tetap dijaga.

Salah satu warga setempat, Ida Kade Gening mengatakan tradisi patungan penyembelihan hewan kerbau ini sudah dilakukan oleh warga secara turun-temurun. Tradisi ini untuk menjaga keharmonisan masyarakat serta untuk tetap mengajegkan tradisi untuk perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan.

- Advertisement -

Di Banjar, kata Ida Kade Gening memang menyertakan daging kerbau setiap hari raya galungan untuk salah satu pelengkap sesajen atau banten Galungan dan Kuningan.

“Masyarakat sekitar banjar dari dulu sudah seperti ini. Ini tradisi yang sangat luhur.Kami setiap hari mengumpulkan uang tiga ribu rupiah, uangnya dibelikan kerbau dan dibagi sama rata. Harga kerbau saat ini Rp. 21 juta. Daging kerbau yang sudah dipotong ini dibagi rata ke seluruh warga yang ikut mepatung. Nantinya daging ini digunakan untuk sarana banten Galungan dan Kuningan,”terang Ida Kade Gening, Senin 6 September 2016.

Warga juga mengakui tradisi ini juga menghemat biaya upacara. Misalnya saja, Ida Bagus Pastika yang mengaku sangat senang menjalani tradisi patungan ini. Selain untuk keharmonisan lingkungan sosial, tradisi ini menjaga supaya warga tetap bisa menjalankan adat istiadatnya.

Ida Bagus Pastika mengemukakan, selain untuk sarana banten, daging kerbau juga akan digunakan untuk membuat masakan khas seperti rawon dan sate kerbau serta dendeng.

“Tradisi patungan ini jauh membuat lebih hemat. Perhitungan harganya lebih murah, kalau beli daging kerbau dipasaran mencapai Rp. 200 ribu perkilogram.”terangnya.

Saat penyembelihan, warga juga mberamai-ramai ikut membantu, sementara sejumlah anak-anak juga asik menonton penyembelihan kerbau ini. Suasana Hari Raya Galungan dan Kuningan terasa sangat khidmat.

Setelah semua daging dibagikan secara merata, warga balik ke rumahnya masing-masing untuk memasak sesuai dengan selera mereka. |NP|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts