Singaraja, koranbuleleng.com| Atraksi Sampi Grumbungan memukau sejumlah pengunjung dan wisatawan mancanegara dalam Festival Lovina, The Hidden Beauty of Lovina, yang mengambil lokasi di lapangan umum Desa Kaliasem, Buleleng, Minggu 12 September 2016.
Atraksi Sampi grumbungan ini menjadi daya Tarik sendiri bagi wisatawan karena sifat tradisionalnya. Seorang wisatawan asal Inggris, Jhon Dev Mayer mengatakan masyarakat di Buleleng masih bisa menjaga budaya agrarisnya sesuai dengan karakter desanya. Sapi grumbungan ini membuktikan sisi tradisi dari masyarakat di Buleleng sangat dijaga dengan baik, dan dihormati oleh mereka sendiri.
“Saya salut dengan masyarakat Buleleng yang masih bisa menjaga warisan leluhur, sisi-sisi tradisi warisan nenek moyang mereka. Mereka masih memelihara sapi dengan baik, sebagai salah satu budaya agraris disini,” kata Jhon yang memang sudah berada di Singaraja dalam beberapa tahun terakhir.
Wayan Suprayadnya salah satu kusir Sampi Grumbungan yang mengikuti lomba mengatakan umur sapi yang diikutkan dalam lomba Sampi grumbungan ini kurang lebih berumur 3,5 tahun. Sapi-sapi ini murni sapi lokal Bali yang telah dipeliharanya dengan baik. Tidak ada perhatian khusus.
“Yang terpenting mereka rutin makan, pakan rumputnya juga bagus. Karena saat penilaian juga bukan kekuatan sapi berlari yang dinilai, namun lebih pada nilai seni serta postur tubuh dari sapi saat berjalan,”kata Suprayadnya.
Saat berlari, kepala sapi yang tegak, terangkat dan telihat berwibawa selaras dengan postur tubuhnya, serta posisi ekor sapi ngenong yakni melengkung seperti penjor.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng, Nyoman Sutrisna mengungkapkan Sampi Grumbungan ini sebagai upaya pelestarian budaya di Buleleng. Sampi Grumbungan yang ada di Buleleng tentunya memiliki kekhasan tersendiri, dibandingkan atraksi yang sama dengan daerah lainnya.
“Sampi Grumbungan di Buleleng memiliki keunikan tersendiri. Tidak menekankan kepada kecepatan sehingga disini tidak ada usaha untuk menyakiti fisik dari sapi itu sendiri,” ungkap Kepala dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng, Ir. Nyoman Sutrisna MM usai membuka kegiatan sampi gerumbungan tersebut.
Dalam lomba sampi gerumbungan memutuskan Juara I diraih Gede Redana dari Baga Sebali Desa Bebetin dengan nilai 575, disusul Ketut Sumitra dari Baga Putra Gembala Desa Kaliasem sebagai Juara II dengan nilai 528 dan Juara III diraih Komang Suparsanta dari Baga Sebali , Desa Menyali dengan nilai 495. |NP|