Singaraja, koranbuleleng.com | Pohon Camplung yang berada di Pura Taman Yeh Lembu, Desa Bungkulan roboh pada Jumat, 23 Desember 2016 sekitar pukul 16.00 wita. Usia pohon yang sudah ratusan tahun diduga menjadi penyebab pohon menjadi lapuk sehingga roboh.
Tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun tumbangnya pohon berusia ratusan itu menimbulkan kerusakan yang cukup parah. Bangunan penyengker, pelawat naga dan jaga-jaga serta candi bentar Pura Taman rusak berat akibat tertimpa pohon tersebut.
Petani setempat, Wayan Pasek Bagiarta (40) yang sempat menyaksikan detik-detik sebelum pohon itu roboh mengatakan bahwa saat kejadian dirinya sedang mengangkut gabah. Langkahnya terhenti setelah mendengar suara aneh. Saat itu, Ia tepat berada di sisi timur Pura Taman. Pohon camplung yang berada di jeroan Pura Taman roboh secara perlahan ke arah barat daya. Sore itu, situasi hujan deras.
“Sekitar Pukul 17.00 wita, tiba-tiba terdengar suara kriieeett. Perlahan pohon besar itu miring dan akhirnya roboh ke arah barat daya dalam waktu sekitar 10 menit,” ujarnya, Sabtu, 24 Desember 2016.
Pasca kejadian tersebut klian krama Pura Yeh Lembu, Putu Mertayasa (36) bersama warga pengempon langsung melakukan gotong royong pembersihan batang serta dahan pohon setinggi lebih dari 25 meter yang berdiameter sekitar 80 centimeter tersebut. Sebelumnya, krama pengempon juga melakukan persembahyangan bersama.
Klian Krama Pura Yeh Lembu, Putu Mertayasa mengungkapkan, mengetahui pohon di Pura Taman itu roboh berdasarkan laporan dari krama pada malam kemarin.
“Kejadiannya sore kemarin. Tiyang juga tidak tahu penyebabnya apa, setahu tiyang pohon ini sudah berusia ratusan tahun. Sisa batang pohon camplung setinggi dua setengah meter itu kita biarkan, tidak kita potong atau cabut. Saat ini ditangani dulu memotong batang dan dahan menggunakan dua alat sensor kayu,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan, keberadaan Pohon Camplung di Pura Taman sering digunakan oleh para nelayan setempat sebagai tenger saat melaut. Pura Taman sendiri hanya berjarak sekitar 30 meter dari Pura Yeh Lembu.
Dijelaskannya kembali, jumlah kerugian fisik bangunan yang diakibatkan oleh kejadian tersebut jika di hitung mencapai Rp 50 juta lebih.
“Hitungan kasarnya kerugian mencapai Rp 50 juta lebih. Rencananya direnovasi, namun kami akan rundingkan dulu mengundang 300 krama pengempon Pura Yeh Lembu. Sudah kami laporkan kejadian ini ke pihak pemerintah Desa Bungkulan,” pungkasnya.
Menurut rencana potongan kayu dari pohon itu akan disimpan di jaba Pura Yeh Lembu. Karena krama pengempon Pura meyakini tumbangnya pohon itu sebagai sebuah peristiwa yang memiliki makna khusus hingga krama pengempon tidak berani memanfaatkan atau menjual kayu tersebut. |NH|