Gelombang Pasang Rusak Senderan Pantai dan Jalan

Singaraja, koranbuleleng.com | Cuaca ekstrim yang tengah terjadi di Kabupaten Buleleng tidak hanya mengakibatkan terjadinya banjir bandang dan tanah longsor, namun juga menyebabkan terjadinya gelombang pasang. Bahkan beberapa fasilitas umum seperti senderan penahan gelombang, dan jalan yang ada di Desa Kalisada Kecamatan Seririt mengalami kerusakan akibat terjangan gelombang pasang.

Senderan penahan gelombang di pesisir Pantai Tegallenga Desa Kalisada Kecamatan Seririt, tepat di sisi utara Pura Segara Tegallaenga, rusak karena diterjang gelombang pasang. Rusaknya senderan penahan gelombang juga berdampak pada rusaknya jalan. Karena gelombang menggerus pondasi jalan yang baru selesai diaspal kurang dari satu bulan yang lalu. Total ada empat titik jalan yang jebol akibat terjangan gelombang pasangan tersebut. Tidak hanya itu, gelombang pasang juga mengancam dua rumah warga, Balai Kelompok Nelayan Pula Kerti, dan Pura Segara Tegallenga.

- Advertisement -

Menurut Penuturan Luh Rusmini, jebolnya jalan tersebut sudah terjadi sejak beberap hari lalu. Namun kondisinya semakin parah dan mengakibatkan lobang yang semakin besar pada Kamis, 22 Desember 2016. Kondisi itu terjadi karena pondasi tanah yang tergerus gelombang pasang. Ia pun harus mengungsi di rumah kerabat lantaran takut dengan gelombang yang besar juga mengancam rumahnya.

“Awalnya jebolnya kecil. Lama-lama karena dibiarkan saja jadi tambah parah. Sudah 12 tahun saya tinggal di sini, tumben sebesar ini gelombangnya. Sampai jalan jebol, padahal belum sebulan di-hotmix jalannya. Sekarang kalau malam saya tidur di rumah saudara saja,” ujar Rusmini.

Hal senada diungkapkan nelayan setempat Putu Baktiyasa. Ia mengaku tidak pernah tenang, khususnya pada saat malam hari saat terjadinya gelobang besar. Karena memang kondisi jalan yang jebol juga mengancam rumah yang kini ia tempati.

“Semalam itu jalan itu naik turun dihantam ombak. Saya sudah takut. Kalau jalan itu jebol, pasti rumah saya ikut jebol. Kalau rumah ini jebol, di mana lagi saya tinggal. Ini saja saya numpang di desa, rumahnya juga bantuan bedah rumah,” ujarnya.

- Advertisement -

Sementara itu, peristiwa lain akibat terjangan gelombang pasang juga terjadi di Desa Umeanyar Kecamatan Seririt. Sembilan los milik desa pakraman yang dibangun di pinggir pantai, seluruhnya hancur tak berbentuk akibat terjangan gelombang pasang. Lima orang pedagang yang semula berjualan di pinggir pantai, akhirnya terpaksa membuat lapak darurat di tepi pantai.

Selain gelombang pasang yang mengakibatkan sejumlah kerusakan, musibah banjir bandang juga terjadi di wilayah Seririt. Lahan pertanian di Desa Banjarasem dan Desa Kalisada terancam tak bisa ditanami, lantaran dam Irigasi Saba yang mengalirkan air ke dua wilayah tersebut jebol. Keadaan diperparah dengan jebolnya kawat beronjong di Tukad Banyuraras.

Camat Seririt, Nyoman Riang Pustaka mengungkapkan, pihaknya sudah menerima seluruh laporan tersebut. Hanya saja, laporan resmi yang masuk terkait dengan kerusakan akibat gelombang pasang di Desa Umeanyar dan Desa Kalisada. Sementara untuk kerusakan akibat banjir bandang, baru sebatas laporan lisan.

Menurutnya pihak Kecamatan sudah mengkoordinasikan kerusakan-kerusakan itu ke instansi terkait, baik itu Dinas PU kabupaten Buleleng serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng.

“Kalau jalan kami sudah sampaikan ke Dinas PU. Karena di sana perlu penguatan senderan juga. Sedangkan yang di Umeanyar, kami sampaikan ke BPBD, sekiranya bisa dibantu perbaikan. Khusus yang akibat banjir bandang, secara lisan sudah kami sampaikan ke BPBD dan Dinas PU. Kami masih menunggu surat resmi dari desa,” tegasnya|RM|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts