Gaya Keroyokan Tanam Investasi Pendidikan untuk Anak-anak Desa Wanagiri

Singaraja, koranbuleleng.com| Puluhan anak-anak di Desa Wanagiri mengikuti program Smile Education Wanagiri English Corner, Minggu 27 Oktober 2019. Itu salah satu program pendidikan non-formal yang baru -baru saja dimulai di Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada.

Program ini sebenarnya sebuah investasi pendidikan untuk menyiapkan sumber daya manusia sejak dini agar dimasa depan bisa muncul generasi berkualitas bagus.

- Advertisement -

Program ini dilakukan secara “keroyokan” oleh sejumlah tim dari Sidatapa Engslih Corner bersama Buleleng Social Community dan disokong oleh Pemerintah Desa Wanagiri dan Bumdes Eka Giri Karya Utama.

Program itu berupa pemberian pendidikan bahasa inggris dan pendidikan budaya, etika komunikasi serta budi pekerti.

Sidatapa English corner bertugas memberikan materi pendidikan bahasa Inggris sementara dari Buleleng Socical Community memberikan pendidikan tentang etika, budaya serta budi pekerti.

Saat ini, Desa Wanagiri sudah tercatat sebagai desa wisata di Kabupaten Buleleng.Maka, penyiapan SDM yang bagus adalah salah satu kunci untuk membawa desa ini lebih bagus.

- Advertisement -

Ketua BUMDes Eka Giri, I Made Darsana menyadari jaman terus berkembang sehingga Desa Wanagiri harus bersiap menghadapi era yang terus berubah. Untuk itu, menyiapkan sumber daya manusia yang unggul sejak dini menjadi kunci untuk kemajuan desa.

“Kita ingin membangun generasi muda yang bagus sejak dini, apalagi wanagiri kini sudah resmi menjadi desa wisata namun SDM kita belum mumpuni. Kegiatan English corner ini salah satu pilihan untuk melahirkan generasi muda yang baik” kata Darsana.

Smile Education Wanagiri English Corner ini melibatkan anak-anak sekolah setingkat sekolah dasar dan SMP. Tidak menutup kemungkinan, warga yang dewasa juga gabung dalam kelas.

“Karena anak-anak yang sekarang ini akan mempunyai tanggungjawab dan beban nanti di masa depan untuk memajukan desa. Maka itu, investasi pendidikan seperti ini penting sejak dini,” kata Darsana.

Program ini juga didukung dengan anggaran desa. Bahkan, di tahun tahun kedepan, Pemerintah Desa Wanagiri akan memprogramkan ini sebagai program pemberdayaan desa yang akan dilakukan setiap tahun.

“Ini tidak harus bermodal semangat saja untuk kemajuan desa, tetapi memang harus didukung dengan anggaran,” katanya.

Relawan Smile Education Wanagiri English Corner memberikan materi pendidikan bahasa Inggris bagi anak-anak di Desa Wanagiri |FOTO : I PUTU NOVA A.PUTRA|

Sementara itu, founder Sidatapa English Corner, Komang Rena mengatakan sedikitnya ada 70 siswa di Desa Wanagiri yang ikut program Smile Education Wanagiri English Corner. Bisa saja jumlah tersbeut akan bertambah, mengingat program ini baru berjalan.

Rena mengatakan program ini memang punya misi jangka panjang untuk menyiapkan pendidikan dan mental anak-anak desa Wanagiri. Wanagiri mempunyai potensi yang bisa dikembangkan untuk menjadikan desa ini lebih maju, namun harus ada sumber daya manusia yang bagus untuk menyambut era kemajuan itu.

“Bahasa Inggris akan jadi salah satu bahasa yang harus dikuasai oleh anak-anak mengingat Wanagiri kini menjadi salah satu desa wisata. Mereka menjadi tuan rumah yang baik untuk menyambut kemajuan pariwisata.” terang Rena.

Rena bersama Sidatapa English Corner telah merambah sejumlah desa untuk memberikan pendidikan bahasa Inggris bagi anak-anak pedesaan. Di Kabupaten Buleleng, SEC menginisiasi program-program pendidikan bahasa Inggris bagi anak-anak desa diluar jam sekolah.

SEC sudha mempunyai sejumlah volunteer atau relawan, bahkan ada yang rela dari luar negeri datang ke Sidatapa untuk menjadi volunteer pendidikan bahasa inggris.

Saat merambah desa-desa, SEC menugaskan sejumlah volunteer atau relawannya untuk ikut mengajar ke desa-desa yang dituju, termasuk di Desa Wanagiri.

“Kami menugaskan dua relawan untuk ikut mengajar, sudah ada jadwal,” ujarnya.

Relawan Buleleng Social Community memberikan materi pendidikan karakter, etika komunikasi dan budaya untuk anak-anak di Desa Wanagiri |FOTO : I Putu Nova A.Putra|

Sementara itu, dari Buleleng Social community, Eka Tirtayana menambahkan bahwa program ini dilakukan bersinergi antara SEC dengan BSC dan didukung oleh Pemerintah Desa Wanagiri.

“BSC tetap support untuk memberikan materi budaya, pendidikan karakter dan etika komunikasi. Kita berharap, ini sebagai pilot project dua komunitas bahwa anak-anak disini bisa juga mengedepankan sisi etika dan budaya disamping telah menguasai bahasa inggris,” kata Eka.

Pola belajar mengajarnya juga santai, belajar dengan gembira supaya peserta bisa lebih leluasa dan tanpa beban mempelajari materi yang diberikan oleh instrukturnya.

Program seperti ini, kata Eka, bermanfaat untuk memfasilitasi pendidikan bagi anak-anak di pedesan. Permasalahan yang ada di desa, ada kesenjangan pendidikan. Di perkotaan, anak-anak sekolah bisa menjangkau bimbingan belajar atau kursus-kurus, namun berbeda kondisinya bagi anak-anak pedesaan yang juga diselimuti kemiskinan.

“Kemiskinan ini harus dipotong mata rantainya dengan pola pendidikan yang bagus, cara kita seperti ini memberikan pendidikan non formal secara sosial bagi mereka.” pungkas Eka.|NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts