Bupati Wacanakan Desa Bengkel Jadi Desa Wisata

Singaraja, koranbuleleng.com | Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menawarkan konsep desa wisata untuk Desa Bengkel, di Kecamatan Busungbiu. Bentang alam yang indah  dengan nuanasa budaya agraris masih lekat di desa ini, sehingga dinilai cocok dikembangkan sebagai desa wisata.

Hamparan terasering persawahan masih lestari di desa Bengkel. Setiap tahun petani disini bisa memanen padi hingga empat kali selama setahun penuh. Karena rejeki akan air, masih berlimpah untuk desa ini.

- Advertisement -

Namun, akomodasi harus ada di tempat itu. Bupati melempar ide kehadapan warga subak Desa Bengkel, untuk membangun sejumlah titik akomodasi berupa vila di tengah persawahan yang dimiliki oleh warga. Namun, hanya dimanfaatkan sekitar 5 sampai 10 persen dari total lahan yang dimiliki warga.  

“Ini baru ide saya saja, kalau masyarakat setuju dengan konsep yang saya tawarkan, nanti saya datangkan arsitek untuk menggambar model villanya seperti apa, tapi kalau tidak setuju juga tidak apa-apa,” ujar Putu Agus Suradnyana saat simakarama dengan warga Subak Desa Bengkel, Sabtu 21 Desember 2019.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (tengah) didampingi Camat Busungbiu, Gede Putra Aryana dan Kadis Pertanian Buleleng, saat bertemu dengan warga Subak Desa Bengkel Made Sumiarta

Konsep Agus, warga yang memiliki tanah minimal 25 are bisa menyisihkan lahan sekitar 3-5 are untuk pembangunan villa. Sisanya harus tetap berupa sawah atau perkebunan. Secara fisik, villa akan dibangun mewah bahan kayu sehingga kenyamanan wisatawan tetap terjaga dan tetap ramah lingkungan.

“Konsep villa dibangun dari kayu, lalu jalannya kecil yang hanya bisa dilalui oleh mobil listrik, minimal untuk villa dan jalan tanah yang 25 are hilang cuma 5 are dan sisanya tetap sawah,” jelasnya.

- Advertisement -

Menurut Bupati, rencana ini ditawarkan untuk kesejahteraan para petani. Selain bertani, petani bisa mendapatklan tambahan dari villa tersebut. Namun ia menegaskan, dirinya hanya menawarkan konsep dan tidak ada pemaksaan terhadap masyarakat. Ia hanya tidak menginginkan petani melakukan alih fungsi lahan terlalu cepat. Namun dengan konsep yang ia beri nama tata guna tanah pertanian ini, semua berjalan dengan seirama.

“Kalau masyarakat setuju, Desa Bengkel akan menjadi daerah tujuan wisata yang baru dan berbeda dari yang lain. Wisatawan pasti senang dengan pemandangan sawah yang indah, jadi yang boleh dibangun villa hanya 10 persen dari luas lahan jadi lahan pertanian tidak rusak,” pungkasnya.

Dalam pertemuan bersama krama subak yang diselenggarakan di Pura Bedugul Desa Bengkel ini, Bupati Suradnyana didampingi Kepala Dinas Pertanian Ir. I Made Sumiarta, Camat Busungbiu I Gede Putra Aryana,S.Sos.,MAP, dan Perbekel Desa Bengkel Putu Artana,SE.,M.Si. |NP| 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts